Dua hari pertandingan cabang olahraga atletik pada Minggu-Senin (15-16/5) tak membuahkan emas bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2021 (2022). Ada luka, jatuh-bangun, dan tangis yang pecah di sana.
Nomor-nomor andalan Indonesia yang diharapkan jadi tambang emas hanya berbuah perak dan perunggu dari enam nomor yang diikuti pada Senin (16/5).
Medali perak disumbang Agustina Manik (800 meter putri) dan Emilia Nova (lari gawang 100 meter putri), serta perunggu dari Maria Londa (lompat jauh putri) dan Atjong Tio (lari halang rintang 3000 meter putra).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emilia yang tampil perdana di Stadion Viet Tri, gagal meraih emas. Lutut kanan pembawa bendera Indonesia di pembukaan SEA Games 2021 ini terbentur gawang hingga menyebabkan luka memar kebiruan.
Dalam kondisi cedera itu Emilia terus berlari. Ia melawan rasa sakit dan terus mengejar lawan yang telah mendahuluinya. Perjuangan itu tak sia-sia. Peraih emas SEA Games 2019 ini bisa jadi runner up.
Berikutnya Agustina tampil pantang menyerah. Sempat tertinggal pada putaran pertama, dara kelahiran Asahan ini akhirnya perlahan tapi pasti mengejar yang lain hingga finis menjadi runner up.
Pada saat bersamaan berlangsung lompat jauh putri. Atlet veteran Maria Londa memulai lompatan dengan kegagalan. Ia juga gagal di kesempatan ketiga. Dari lima kesempatan catatan terbaiknya 6,18 meter.
"Hari ini sudah selesai. Walaupun dapat medali perunggu, tapi saya tetap bersyukur Tuhan kasih izin saya sehat dan menyelesaikannya dengan baik. Semoga teman-teman lain dapat berjuang lebih baik lagi ke depannya," kata Londa.
"Kendala tidak ada sama sekali. Hanya memang kemarin saya tidak dapat mencoba lapangan sama sekali karena kondisi lapangan masih dipakai upacara pembukaan, tapi puji tuhan masih dikasih peringkat ketiga," ujarnya.
Nomor Lari estafet 4X100 meter putri dan putra sama-sama gagal menyumbang medali. Lalu Muhammad Zohri, yang menjadi andalan di nomor putra menyebut kali ini bukan rejekinya.
"Saya berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah mendukung, dan mendoakan, terima kasih banyak, mohon maaf atas belum bisa memberikan yang terbaik untuk indonesia," kata Zohri.
"Harapan saya semoga masyarakat Indonesia tetap mendoakan saya pada Rabu (18/5) di nomor 100 meter. Insyaallah target medali emas, doakan saja. Saya sih tak berpikir beban atau enggak. Sebab saya fokus dengan kemampuan saya," katanya.
Dengan berakhirnya nomor 4x100 putra, berakhir pula perlombaan hari tersebut. Penonton mulai meninggalkan stadion bersama pasangan, kerabat, atau keluarganya. Tepat di luar stadion, rombongan atletik Indonesia berkumpul.
Saat sedang menunggu bus jemputan itu, atlet 4X100 meter putri menangis. Gagal menyumbang medali membuat mereka bersedih. Sambil menahan sedih mereka coba ditenangkan oleh pelatih dan ofisial atletik.