Jakarta, CNN Indonesia --
Tiap hal punya sudut pandang berbeda soal kegagalan. Dan untuk Thomas Cup, tidak berdiri di podium kemenangan adalah sebuah kegagalan.
Sejak Indonesia mengejutkan dunia dengan memenangkan Thomas Cup dalam keikutsertaan pertama di edisi 1958, dari situlah pondasi Indonesia sebagai kekuatan besar di dunia badminton mulai diletakkan.
Para pendahulu telah menetapkan garis batas untuk badminton Indonesia bahwa olahraga ini adalah tentang mengantar nama Indonesia menuju tempat tertinggi, tentang membawa Indonesia berdiri di podium kemenangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pola pikir itu tertanam dan kemudian diwariskan. Dari generasi ke generasi hingga saat ini.
Merujuk gelaran Thomas Cup 2022, bila melihat fakta Marcus Fernaldi Gideon masih dalam tahap pemulihan sehingga Indonesia kehilangan ganda putra terbaik plus Anthony Ginting yang jadi tunggal pertama memiliki tren menurun jelang Thomas Cup, pencapaian berupa partai final adalah hal yang lumayan.
Namun kembali ke sudut pandang yang sudah digariskan di badminton Indonesia, maka tak berdiri di podium kemenangan adalah kegagalan. Kalah di partai final punya persamaan dengan kalah di babak sebelumnya, yaitu tidak ada trofi Thomas Cup yang berhasil dibawa pulang.
 India menggagalkan ambisi Indonesia mempertahankan gelar Thomas Cup. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT) |
Di balik kebahagiaan kemenangan di dunia olahraga, selalu ada pihak-pihak yang tertunduk merasakan kegagalan.
Kali ini, pada wajah-wajah yang penuh suka ria dan bergembira di Oktober 2021, mereka berada di sisi sebaliknya.
Merasakan kepahitan sebuah kekalahan, merasakan kekecewaan ketika langkah terakhir mereka menuju podium kemenangan tak terwujud sesuai harapan.
 Jonatan Christie dan kawan-kawan kalah dari India di babak final. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT) |
Dan memang ada masa ketika kegagalan harus diresapi dalam-dalam. Mengingat bahwa rasa kekalahan itu tidak mengenakan dan cenderung menyakitkan. Berangkat dari titik itu, kekalahan akan bisa jadi pembakar semangat untuk kembali memburu kemenangan.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Dalam duel Indonesia vs India di final Thomas Cup 2022, Indonesia telah berjuang dan menunjukkan perlawanan mati-matian. Perbedaan menang dan kalah antara wakil Indonesia dan India, terutama di partai pertama dan kedua, seolah hanya beberapa jengkal saja.
Anthony Ginting, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Jonatan Christie telah memberikan segalanya. Tetapi memang perbedaan yang tipis dalam momen menentukan, bisa jadi memberikan selisih besar secara keseluruhan.
Itulah yang tergambar dari situasi final Thomas Cup 2022. Indonesia memberikan perlawanan sengit tetapi harus tumbang dengan skor 0-3.
Thomas Cup 2022 bisa dibilang jadi salah satu edisi paling sengit yang pernah ada. Ketegangan sudah terjadi sejak perempat final bahkan penyisihan, ketika banyak negara yang punya 1-2 wakil andalan di garis depan sehingga peluang menang ditentukan perbedaan tipis di momen-momen menentukan.
Indonesia berhasil melakukan itu ketika berduel lawan China dan Jepang, tetapi gagal mengulanginya saat bersua India.
Usai kalah di Thomas Cup 2022, Indonesia bakal punya kesempatan untuk memulangkan Thomas Cup pada edisi berikutnya di 2024 mendatang.
Bila edisi Thomas Cup 2020 tahun lalu dengan 2022 tidak memberikan banyak perbedaan dari segi materi tim tiap tim, Thomas Cup 2024 bisa jadi menghadirkan banyak perubahan.
 Persaingan di nomor ganda putra untuk masuk skuad Thomas Cup 2024 mendatang diyakini bakal ketat. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT) |
Di kubu Indonesia, yang paling nyata terlihat adalah nomor ganda. Untuk dua tahun ke depan, persaingan perebutan slot ganda putra Indonesia akan semakin ketat.
Sejatinya di tahun ini, bila SEA Games tak digelar dalam waktu berdekatan, pertarungan perebutan slot ganda putra sudah bakal ketat. Dua tahun mendatang, Indonesia akan punya 5-6 ganda putra yang bakal berebut tempat di Thomas Cup.
Persaingan ini tentu bakal memacu dan meningkatkan kualitas ganda putra Indonesia di ajang tersebut.
Situasi sama yang kemudian diharapkan juga bisa muncul di nomor tunggal putra. Tunggal putra butuh lebih banyak pemain yang bisa bersaing di level atas sehingga persaingan slot perebutan di Thomas Cup bisa makin ketat.
Lewat persaingan yang ketat, kualitas nomor tunggal putra Indonesia bukan hanya meningkat, melainkan juga lebih dalam.
Dengan nomor tunggal dan ganda Indonesia punya kekuatan yang merata, Indonesia bisa kembali hadir sebagai penantang serius di Thomas Cup mendatang.
[Gambas:Video CNN]