Saat selebrasi pengalungan medali emas angkat besi kelas 73kg putra, Rahmat Erwin Abdullah berlari ke ruangan atlet. Pemuda 21 tahun ini ingin mengambil telepon genggamnya di ruang pemanasan.
Rahmat bukan ingin swafoto, melainkan menunjukkan tulisan hitam putih yang ia buat pada Jumat (20/5) malam. Tulisan yang dipajang peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo ini adalah 'EZ'.
Para jurnalis awalnya mengira kode 'EZ' tersebut adalah nama seorang gadis yang dicintai Rahmat. Rahmat pun awalnya tak ingin berterus terang saat ditanya dalam jumpa pers bersama Menpora Zainudin Amali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ditanya kembali seusai jumpa pers itu, pemuda asal Makassar ini akhirnya berterus terang. Ini adalah pesan yang ingin disampaikannya bahwa emas SEA Games kali ini mudah diraihnya.
"Selebrasi 'EZ' itu easy. Iya untuk dapat emasnya mudah, tetapi kan aku ada target sendiri, tapi miss. Aku udah siapin semalam. Inspirasinya? ada aja. Aku mau tulis 'well plate bro' tapi ga kebaca nanti," katanya.
Dalam perlombaan ini Rahmat memang gagal memenuhi ambisinya memecahkan rekor angkatan clean and jerk kelas 73kg. Sejatinya Rahmat bisa mengangkat beban seberat 200kg, tetapi ada kesalahan teknik.
Rahmat mengatakan, dalam sesi latihan di Jakarta angkatan 200kg telah ia lampaui. Karenanya ia optimis bisa memecahkan rekor dunia. Erwin Abdullah juga membenarkan angkatan 200kg telah dilewati.
"Sudah 200 kilo, cuma itu posisi dengan berat badan mungkin lebih. Itu menjadi PR kita lagi bagaimana dengan masalah gizi dan metode latihan yang tepat. Lalu kurangi nakal-nakalnya juga," kata Erwin.
Erwin menjelaskan, salah satu alasan kegagalan dalam angkatan 200kg karena teknik. Posisi awal Rahmat sudah baik atau pas, tetapi saat bangkit dengan beban, titik tungkainya tidak dalam posisi ideal.
"Kalau saya lihat karena tungkai bawah. Pas tarikan kaki yang ke belakang itu titik berat lewat tipis. Jadi tangan sekuat apapun pasti goyang," ucap lelaki yang juga mantan atlet nasional ini.
Sedikit keberuntungan, Asian Games 2022 ditunda ke 2023, sehingga Rahmat punya waktu untuk bersiap. Targetnya ke depan adalah meraih medali Asian Games, lantas meraih tiket lolos ke Olimpiade Paris 2024.
(jun)