Dikritik La Liga, Presiden UEFA Marah dan Dukung Mbappe ke PSG

CNN Indonesia
Kamis, 26 Mei 2022 02:56 WIB
Perpanjangan kontrak Kylian Mbappe di Paris Saint-Germain (PSG) menyeret presiden UEFA, Aleksander Ceferin, berkomentar dan marah kepada La Liga.
Kylian Mbappe bertahan di PSG setelah sempat disebut-sebut bakal bergabung ke Real Madrid. (REUTERS/CHRISTIAN HARTMANN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perpanjangan kontrak Kylian Mbappe di Paris Saint-Germain (PSG) menyeret presiden UEFA, Aleksander Ceferin, berkomentar dan marah kepada La Liga.

Perebutan Mbappe oleh PSG dan Real Madrid membawa-bawa UEFA dan Ceferin dalam pusaran keributan.

Mbappe yang sudah menandatangani perpanjangan kontrak di PSG hingga 2025 sebelumnya dihubungkan erat dengan kepindahan ke Madrid, namun keputusan akhir bintang Prancis itu membuat Madrid berang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

La Liga pun mendukung Madrid dan kemudian mengajukan komplain ke UEFA dengan menyebut ada skandal di balik keputusan Mbappe menetap di PSG. La Liga menilai PSG melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) yang dirancang guna mencegah pengeluaran klub melebihi pendapatan.

Menanggapi respons La Liga, Ceferin pun menyatakan UEFA memberlakukan aturan FFP secara ketat. Ceferin juga menerangkan PSG tidak melakukan kesalahan dan menegaskan tidak mau diperintah oleh Madrid.

"Siapapun yang akan menghormati aturan kami dipersilakan bermain di kompetisi kami, siapapun yang tidak menghormati aturan kami tidak akan dipersilakan," kata Ceferin.

Banner live streaming MotoGP 2022

"Real Madrid atau siapapun tak perlu memberi tahu UEFA mengenai apa yang harus dilakukan. Mereka marah dengan melihat satu sudut pandang saja dan sejauh yang saya tahu, tawaran mereka mirip dengan tawaran [PSG]," sambungnya dikutip dari Mirror

Ceferin menanggapi keluhan perihal klub yang dikelola negara seperti layaknya PSG yang dimiliki Qatar Sports Ivestements, anak perusahaan Qatar Investment Authority (QIA).

"Saya sudah mengatakan itu berkali-kali dan saya akan mengatakannya lagi, beri tahu saya satu argumen mengapa mereka tidak boleh menjadi pemilik klub," ucap Ceferin.

"Kalau Anda bilang klub adalah milik para pengggemar, bukankah Anda berpikir kalau klub Inggris dikuasai pemilik dari Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Inggris. Jadi situasinya persis. Saya sangat lelah dengan tuduhan-tuduhan tanpa dasar konkrit. Saya mau tahu siapa yang melanggar peraturandan kalau Anda melanggarnya maka Anda akan dihukum," tambahnya.

[Gambas:Video CNN]

(nva/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER