Ardy B Wiranata: Manis Indonesia Open, Getir Perak Olimpiade
Sejak saya dipercaya masuk Pelatnas PBSI pada 1986, sepertinya saya setiap tahun ikut Indonesia Open. Namun saya baru bisa masuk final pada 1990.
Saat itu saya tak menyangka bisa masuk final, dalam pikiran saya pokoknya saya ingin menang. Sebagai pemain muda, menghadapi senior saya yaitu Eddy Kurniawan yang sering latihan bersama, saya hanya berusaha tampil sebaik mungkin dan ingin menang.
Setelah menang di tahun 1990, saya ternyata bisa kembali menang di Indonesia Open pada 1991 dan 1992 sekaligus menyamai rekor Icuk Sugiarto. Saya tidak tahu hal itu. Dalam pikiran saya, begitu turun di pertandingan, saya harus berusaha semaksimal mungkin, baik itu di Indonesia Open, atau di pertandingan lainnya.
Pada Indonesia Open 1993 saya kalah dari Alan Budikusuma di babak semifinal. Setelah Olimpiade 1992 saya memang agak menurun.
Usai kalah di situ saya berusaha latihan lebih keras. Porsi latihan saya tambah. Saya berusaha agar persiapan saya lebih baik.
Saya bisa kembali jadi juara Indonesia Open di 1994 dan 1995. Lalu setelah juara Indonesia Open 1997, saya tak lagi ikut edisi 1998. Saya sudah pindah ke Amerika Serikat.
Di final Indonesia Open saya memang lebih sering bertemu Joko Supriyanto. Namun siapapun lawannya, sebenarnya saya tidak terlalu ambil pusing. Saya hanya berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan saya untuk meraih kemenangan.
Di tahun 90-an Indonesia Open itu pindah-pindah kota. Namun satu yang pasti, penonton Indonesia Open pasti ramai. Atmosfernya hebat dan suasananya heboh sekali.
Di dalam arena, dulu semua masih boleh, termasuk merokok. Hal itu masih ditambah tidak ada AC. Walaupun ada AC, pasti tidak akan terasa.
Karena itu kondisi panas adalah hal yang mutlak dipersiapkan oleh pemain. Pemain yang tampil di Indonesia Open harus siap panas, harus kuat. Karena di dalam arena panas, dan ada yang merokok juga. Setengah mati juga sebenarnya, hahaha...
Kalau bertemu sesama pemain Indonesia, tentu penonton bakal terbagi dua. Ada yang mendukung saya, ada yang mendukung lawan.
Menurut saya Indonesia Open adalah turnamen yang penting karena turnamen ini digelar di Indonesia, dan sebagai pebulutangkis saya mau coba memberikan yang terbaik.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>