Minggu pagi, 12 Juni 2022, Istora Gelora Bung Karno dihujani air mata, ada air mata haru dan tentunya air mata bahagia.
Sejak pukul 07.00 WIB, Istora sudah penuh mulai dipadati penggemar-penggemar badminton Indonesia. Meski pintu masuk ke arena lapangan baru dibuka pukul 08.30 WIB, mereka rela datang jauh lebih awal demi mendapatkan posisi terbaik untuk menyaksikan sebuah momen pelepasan salah satu pebulutangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Greysia Polii, Minggu 12 Juni 2022, resmi berpamitan dan gantung raket sebagai pebulutangkis. Greysia memasuki arena dengan senyum lebar di wajahnya dan ekspresi itu bertahan cukup lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air muka Greysia mulai berubah ketika video tentang perjalanan kariernya diputar di layar lebar Istora. Greysia mulai sulit mengendalikan air mata yang mulai mengalir di wajahnya. Orang-orang terdekat Greysia pun memeluk dan berusaha menenangkannya.
Suasana haru kembali berubah jadi ceria saat laga ekshibisi tiba. Greysia bisa menikmati momen-momen pertandingan yang disebut sebagai laga terakhir Greysia sebelum resmi gantung raket.
Laga 2 vs 2, 3 vs 3, dan 4 vs 4, semuanya dilahap Greysia dengan penuh suka cita. Gembira dan tawa sesekali mengiringi aksi Greysia dan pebulutangkis top dunia yang ikut andil pada permainan di dalamnya.
Meski hanya laga ekshibisi, Greysia dalam beberapa momen menunjukkan kemampuan terbaiknya. Greysia melompat dan melontarkan smes dengan keras dan ia pun juga sempat jatuh-bangun mengembalikan shuttlecock, aksi-aksi enerjik yang tentunya bakal dirindukan dan sulit dilupakan.
Suasana haru kembali terasa saat Greysia harus menyampaikan kata-kata perpisahan secara langsung kepada suporter yang memenuhi Istora.
Greysia mengenang segalanya. Mengenang tentang kemenangan dan juga kekalahan. Mengingat kapan pertama kali main di Istora dan betapa bahagianya saat ia berhasil satu kali juara di Istora.
Bersambung ke halaman berikutnya>>>