Cerita Pram Soal Cedera Lutut Yere di Indonesia Open

Pramudya Kusumawardana menceritakan detik-detik cedera lutut yang dialami Yeremia Rambitan di babak perempat final Indonesia Open 2022, Jumat (17/6).

Saat Pramudya/Yeremia unggul 20-17 atas wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Yeremia mengerang kesakitan usai pendaratan kakinya tidak sempurna. Laga sempat berhenti selama beberapa menit sebelum akhirnya dilanjutkan.

"Tadi saya juga bertanya-tanya terus ke dia. Tapi dia tidak bisa jawab selain 'sakit, sakit'. Sepertinya geser lututnya, waktu akhirnya lanjut saya minta dia di depan saja karena sisa satu poin. Dia mau lanjut tapi sudah tidak bisa bergerak sama sekali. Kami sudah berusaha juga ketika sisa satu skor lagi, sangat sedih sebenarnya," kata Pramudya.

Yere tetap berjuang sekuat tenaga meski harus tertatih-tatih menghadapi gempuran Malaysia. Ganda Indonesia tersebut akhirnya kalah dalam drama tiga gim 21-14, 12-21, 20-22.

Usai pertandingan selesai, Yere dibawa menggunakan kursi roda. Sambil mengelap air mata, ia melambaikan tangan ke arah penonton yang bertepuk tangan memberikan semangat kepadanya.

Pramudya mengaku dirinya tidak bisa berkata banyak selain berharap cedera rekannya tidak serius. Ia memastikan Yeremia akan segera mendapat tindakan medis usai cedera.

"[Kabar] terbaru bakal di-MRI dulu dan diperiksa dokter, serius apa tidak cederanya," kata Pramudya.

Pramudya menyebut dirinya dan Yeremia sudah berusaha semaksimal mungkin demi merebut kemenangan dan lolos ke semifinal. Namun tak disangka, Yeremia mengalami insiden serius di akhir pertandingan.

"Kami sudah bermain baik di gim pertama, begitu juga di gim kedua sudah lumayan sampai interval. Di gim ketiga juga hampir berhasil, sampai akhirnya di [skor] 20 lihat sendiri seperti apa. Saya juga bingung mau bicara apa, secara keseluruhan penampilan kami baik di luar peristiwa itu," ucapnya.