Mantan pemain Timnas Indonesia, Jhonny van Beukering sedang dalam situasi sulit sehingga kerja sebagai penjaga klub striptis.
Van Beukering memulai karier profesionalnya sebagai striker pada 2000. Sebelum masuk tim utama, Van Beukering sempat bergabung dengan Velpse Boys, VVI, De Graafschap, dan Vitesse Arnhem.
Promosi dari tim usia muda ke tim utama, Van Beukering tampil impresif. Ia melesakkan dua gol dari tiga kesempatan main pada musim 2000-2001. Karena itu namanya masuk skuad musim berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya performanya tak meyakinkan pada musim 2002-2003. Vitesse lantan meminjamkannya ke Zwolle agar bisa berkembang. Musim selanjutnya ia dipinjamkan kembali ke De Graafschap.
Dalam masa pinjaman itu Van Beukering tampil meyakinkan sehingga ditebus De Graafschap. Ini tak lain karena ia melesakkan sembilan gol dari 11 pertandingan yang ia jalani.
Nama Van Beukering benar-benar bersinar bersama De Graafschap. Dalam tiga musim, dari 2004-2007, ia membukukan 40 gol dari 81 pertandingan di kasta kedua Liga Belanda tersebut.
Karena ketajamannya, klub kasta pertama, NEC Nijmegen menebusnya dari De Graafschap. Sayang, di kasta tertinggi ini Van Beukering tak bisa berbicara banyak, sehingga dipinjamkan ke De Graafschap.
Satu musim dalam masa peminjaman, Van Beukering dikontrak klub kasta kedua lainnya, Go Ahead Eagles. Di tengah musim, salah satu raksasa klub Belanda, Feyenoord, mengontraknya.
Dapat kontrak klub besar, penampilannya malah mengecewakan. Bahkan Van Beukering sampai mendapat julukan 'Jhonny of The Burger King' karena kelebihan berat badan.
Semusim yang menderita di Feyenoord dengan tampil tiga kali tanpa gol dalam semusim, ia mencoba perantauan ke Indonesia. Ia tertarik ke Indonesia karena diiming-iming naturalisasi.
Saat itu PSSI yang dilanda dualisme federasi dan kompetisi, menawarinya kewarganegaraan Indonesia dan tampil di klub lokal. Ia ditawarkan membela klub ISL 2011/2012, Pelita Jaya Karawang.
Pelita Jaya mengumumkan kontrak Van Beukering pada 4 Maret 2011 dengan durasi tiga musim. Ia lantas resi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 10 Oktober 2011.
Setelah itu Van Beukering debut bersama Timnas Indonesia pada 14 November 2012. Dalam laga melawan Timor Leste itu ia menyumbang assist pada menit ke-66 untuk gol Bambang Pamungkas.
Van Beukering lantas masuk daftar skuad Piala AFF 2012 asuhan Nilmaizar. Dalam ajang ini Timnas Indonesia tak lolos babak grup karena sekali menang, imbang, dan kalah.
Piala AFF 2012 rupanya menjadi hari terakhir Van Beukering bersama Timnas Indonesia. Setelah itu ia tidak pernah dipanggil lagi. Dualisme federasi dan kompetisi membuatnya kembali ke Belanda.
Pada 2013 ia sempat membela Presikhaaf namun tak bisa berbuat banyak karena cedera. Hal ini pula yang membuatnya gantung sepatu, meski beberapa kali sempat mencoba kembali.
Dalam situasi karier yang habis tersebut, ternyata kondisi ekonomi Van Beukering ikut berantakan. Ia punya utang yang banyak dan harus bertahan bersama pacar dan tiga buah hatinya.
Untuk bertahan hidup itu ia mengambil kesempatan menjadi penjaga pintu masuk klub striptis pada akhir pekan. Adapun pekerjaan utamanya adalah melatih klub sepak bola amatir dan mengajar di klinik mental.
"Saya pindah dari surga ke neraka. Orang-orang tidak tahu seberapa kelamnya hidup saya. Saya telah kehilangan segalanya, benar-benar segalanya. Kami harus tinggal bersama keluarga dengan uang lima puluh euro [setara Rp778 ribu] selama seminggu," kata Van Beukering kepada Algemeen Dagblad (AG) dikutip dari Voetbal Zone.