Tim asuhan Galtier berpotensi terganggu dalam hal keseimbangan permainan. PSG akan menjadi tim yang terlalu ofensif dan rapuh saat bertahan.
Lagipula jujur sulit untuk melihat Messi, Neymar, dan Ronaldo aktif dalam membantu pertahanan. Praktis hanya Mbappe yang mungkin mau untuk aktif membantu pertahanan mengingat kecepatan yang ia miliki dan faktor usia yang masih 23 tahun.
Memainkan keempat pemain bintang tidak akan mudah buat pelatih manapun, tak terkecuali Galtier. Apalagi pelatih yang sukses mengantarkan Lille juara Liga Prancis itu tidak punya reputasi yang mentereng macam Zinedine Zidane yang sempat didekati oleh PSG.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Galtier bukan sosok yang asing di Prancis, tetapi jika bicara label pelatih top maka pria berusia 55 itu belum masuk hitungan. Kesempatan melatih Les Parisiens jadi kesempatan emas buatnya membuktikan diri pantas masuk jajaran elite.
Galtier juga akan merasakan tekanan yang berbeda melatih PSG. Ego para pemain bintang dunia yang ada di PSG akan menjadi pengalaman baru buat Galtier apalagi jika sampai Ronaldo datang. Butuh kesiapan mental karena Galtier tidak akan bisa membuat semua pemain bahagia.
Meredam ego pemain bintang tidak akan pernah mudah, terutama saat sang pemain bintang itu hanya duduk di bangku cadangan. Di sisi lain, Galtier jelas punya kepentingan taktik yang harus diutamakan di PSG demi mengukir prestasi tertinggi.
Selain tekanan hebat yang berpotensi didapat Galtier, manajemen PSG juga perlu belajar dari Real Madrid. Los Merengues pernah bertabur bintang dan dilabeli Los Galacticos pada awal 2000-an.
Madrid yang bernafsu menjadi raja di Eropa dan Spanyol diperkuat pemain-pemain top seperti Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, hingga Fabio Cannavaro. Kedatangan para bintang sepak bola dunia itu nyatanya tak lantas membuat Madrid bergelimang gelar.
Benar Madrid bisa juara Liga Champions musim 2001/2022 dan mengangkat trofi Liga Spanyol 2002/2003. Tiga musim berikutnya, tim penuh bintang ini gagal mempersembahkan gelar bergengsi buat Madrid.
Oleh karena itu, PSG perlu berhitung dengan cermat jika benar ingin mendatangkan Ronaldo. Jangan sampai kehadiran Ronaldo justru menjadi pembelian yang gagal dan malah mengganggu keharmonisan trio MNM sebagai tumpuan utama tim asal Paris itu dalam meraih kemenangan.