Irwansyah: Ginting Banting Raket Bukan Berlebihan
Pelatih tunggal putra, Irwansyah menyebut aksi banting raket yang dilakukan Anthony Ginting di Singapore Open 2022 adalah reaksi spontan dan tidak direncanakan sama sekali.
Ginting berhasil memenangkan Singapore Open setelah menaklukkan Kodai Naraoka di babak final. Setelah memastikan gelar juara di tangan, Ginting membanting raket sebagai bentuk ekspresi kegembiraan dan luapan emosinya memenangkan gelar juara.
Menurut Irwansyah, reaksi Ginting adalah sebuah reaksi yang spontan. Ginting yang terakhir kali juara pada Indonesia Masters 2020 dinilai sangat gembira karena bisa kembali berdiri di podium tertinggi.
"Begitu dia juara, bukan selebrasinya terlalu berlebihan, tetapi dia seketika saja meluapkan kemenangan. [Kemenangan itu] sudah lama ditunggu-tunggu dan masih belum bisa [didapatkan]."
"Saya perlu bilang itu bukan selebrasi yang berlebihan. Itu seketika. Spontan," ucap Irwansyah kepada CNNIndonesia.com.
Irwansyah lalu menceritakan momen saat peristiwa selebrasi Ginting banting raket itu terjadi di final Singapore Open.
"Waktu dia banting raket, saya sebenarnya tidak terlalu melihat. Karena saya saat itu sedang berdiri, lalu mengucap Alhamdulillah. Saat saya masuk lapangan, habis sujud syukur, raketnya sudah patah."
"Tidak apa-apa sih. Sepertinya dia mau bilang bahwa 'saya bisa, kita bisa melewati semua ini'. Semua seketika saja. Kayak ada pemain yang buka baju atau melompat," ujar Irwansyah.
Irwansyah mengakui bahwa Ginting mendapatkan perlawanan ketat dari Kodai Naraoka sebelum akhirnya menang 23-21, 21-17.
"Kodai mainnya bagus. Serangan Ginting bisa ia kembalikan terus. Dia juga ingin mengimbangi kecepatan Ginting."
"Dalam kondisi itu, Ginting bermain lebih cepat walau lawan mau mengimbangi tetapi tidak bisa."