Sebaliknya rencana PSSI untuk keluar dari AFF dan gabung ke EAFF sejatinya banyak memiliki nilai positif atau keuntungan buat Indonesia.
EAFF merupakan Federasi Sepak Bola Asia Timur yang beranggotakan 10 negara: Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Guam, Hong Kong, Korea Utara, Macau, Mongolia dan Kepulauan Mariana Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jepang dan Korea Selatan merupakan dua tim terkuat di Asia yang menjadi langganan mentas di putaran Piala Dunia. Jepang saat ini berada di peringkat ke-24 FIFA, sementara Korea Selatan ke-28.
Dengan bisa bersaing melawan tim-tim kuat EAFF tersebut diharapkan level permainan Timnas Indonesia bisa meningkat. Karena dengan melawan Jepang atau Korea Selatan bisa membuat Indonesia mengukur kekuatan yang jauh lebih baik.
Selain dapat meningkatkan kualitas permainan Indonesia, bertanding melawan tim-tim peringkat besar dalam anggota EAFF juga berpotensi mendongrak ranking Timnas Indonesia.
Karena itu dengan gabung bersama EAFF bisa menjadi kesempatan Timnas Indonesia untuk memperbaiki posisi di ranking FIFA.
![]() |
Selain itu dengan bergabung bersama EAFF, PSSI juga bisa memperluas jaringan dan mempunyai daya tawar lebih tinggi di kawasan Asia. Jadi PSSI punya keuntungan secara bisnis atau industri dan juga bisa meningkatkan kualitas pemain.
Sebab, para pemain Indonesia nantinya berpeluang untuk lebih terpantau oleh pemandu-pemandu bakat dari negara-negara besar Asia: Jepang, China, dan Korea Selatan.
Hal ini membuka peluang pemain muda Indonesia untuk berkarier di Liga Jepang, Korea Selatan, dan China. Dengan berkarier di luar negeri bisa membuat skill, teknik, taktik, dan fisik pemain Indonesia bakal meningkat.
Jika kualitas pemain meningkat, maka ujung-ujungnya Timnas Indonesia yang diuntungkan.
Selain itu suporter Indonesia juga dipastikan bakal tetap mendukung pasukan Garuda di turnamen apapun, khususnya yang digelar di Indonesia. Antusiasme suporter Indonesia ini jelas bisa meningkatkan pamor EAFF.
(har)