ANALISIS

Sinyal Positif Liga 1 dan Tak Ada Anak Emas di Timnas

Abdul Susila | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2022 06:40 WIB
Alfeandra Dewangga jadi salah satu pemain Timnas Indonesia U-23 yang rutin bermain di klub. (REUTERS/CHALINEE THIRASUPA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Shin Tae Yong ingin kompetisi benar-benar jadi kawah candradimuka pemain Timnas Indonesia. Karenanya ia mendorong pemain muda dapat jam terbang di Liga 1.

Pada pekan pertama Liga 1 2022/2023, pemain muda lumayan dapat panggung. Meski tak ada regulasi khusus soal pemain U-23, klub secara sadar memberi jam terbang pemain yang dianggap siap mentas.

Dari 18 klub Liga 1, hanya tiga klub yang tidak menurunkan pemain U-23. Mereka itu adalah PSS Sleman, Madura United, dan Bali United. Total ada 36 pemain U-23 yang telah tampil di Liga 1 2022/2023.

Dari jumlah itu, Zanadin Fariz menjadi yang termuda. Pemain Persis Solo ini starter dan tak diganti selama 90 menit. Sayang debut resminya dalam kompetisi kasta tertinggi berakhir dengan kekalahan.

Pemain kedua dengan usia termuda adalah Ananda Raehan Alief. Pemain PSM Makassar ini tampil sebagai pengganti pada menit ke-82 saat Juku Eja menang 2-1 atas PSS.

Jumlah 36 pemain muda tampil di pekan perdana liga ini sekaligus jadi sejarah. Sejak era Liga 1 pada 2017, belum pernah begitu banyak pemain muda dapat kesempatan tampil dari pelatih di pekan pertama.

Ini berbeda dengan situasi saat ada regulasi wajib menurunkan pemain U-23 pada 2017. Ketika itu setiap klub wajib memainkan minimal tiga pemain U-23 demi terciptanya bibit Timnas yang melimpah.

Artinya pula bahwa kualitas pemain muda semakin bersaing. Para pelatih dengan sadar ikut mengorbitkan pemain. Kritik bahwa pelatih klub anti-pemain muda secara perlahan dijawab dengan bukti.

Kekhawatiran Shin pemain Timnas Indonesia tak dapat jam terbang, untuk sementara tak terbukti. Dari 29 pemain Timnas Indonesia dan U-23, 22 di antaranya tampil pada pekan perdana.

Hanya tujuh pemain yang absen, yang itu pun karena sedang dalam masa proses penyembuhan cedera. Artinya pula para pemain Timnas pilihan Shin jadi tulang punggung klub di musim ini.

Namun bukan berarti pula hanya pemain itu-itu saja yang akan dipanggil Shin ke Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu menolak istilah anak emas dan membuka persaingan dengan terbuka.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>

STY Pantau Liga 1 dari Negeri Ginseng


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :