Pilihan lain yang cukup masuk akal adalah kembali lagi ke negara balkan. Negara-negara balkan seperti Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Yunani, Kroasia, hingga Bulgaria.
Dalam beberapa tahun terakhir memang seperti ada tren pemain asal Indonesia memulai karier di Balkan. Selain terbuka dengan pemain-pemain Asia, kualitas kompetisinya tidak jauh berbeda dengan Asia.
Latar belakang Witan yang pernah main di Surdulica bisa menjadi nilai tambah. Dengan kemampuan yang semakin berkembang, sangat mungkin Witan dikontrak dengan harga yang masih sesuai dengan target.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk saat ini peluang tampil di liga Jepang dan Korea Selatan cukup sulit. Ini karena bursa transfer tengah musim sudah ditutup. Kompetisi musim 2022 pun tinggal tiga empat bulan lagi.
Opsi yang memungkinkan, dipinang pada akhir musim ini untuk proses adaptasi. Bisa pula dipinang awal lantas dipinjamkan ke klub lain terlebih dahulu sebelum bergabung pada musim yang baru.
Witan bisa mencontoh jejak kompatriotnya di Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan. Asnawi sejak 2021 gabung klub kasta kedua Liga Korea Ansan Greeners, sementara Pratama Arhan direkrut Tokyo Verdy yang mentas di kompetisi kelas kedua Liga Jepang, J League 2.
Hanya saja ia mungkin harus memulai dari kasta kedua sambil mencari peruntungan dilirik klub-klub kasta tertinggi di dua negara tersebut.
Saat ini kompetisi Jepang dan Korea dianggap sebagai yang terbaik di Asia. Apalagi sudah cukup terbukti pemain-pemain asal Thailand bisa bersaing di Jepang. Itu artinya pemain Indonesia pun bisa.
(abs/jun)