Namun, mandeknya prestasi tim senior membuat PSSI dan juga sebagai pencinta sepak bola Indonesia buta akan nilai-nilai pembinaan. Mereka hanya ingin menyaksikan juara, juara, dan juara.
Kebetulan, Timnas Indonesia di kelompok umur pernah juara Piala AFF. Timnas U-19 pernah mencicipi gelar di Piala AFF 2013 sementara Timnas U-16 juara Piala AFF U-16 2018.
Kemudian Timnas Indonesia U-23 juga sudah pernah jadi yang terbaik pada Piala AFF U-23 2019. Okelah di kelompok usia ini trofi yang diraih lumayan mampu menghapus dahaga juara. Sebab, sebagian besar para pemain yang terlibat sudah lebih dulu tergabung di klub profesional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Belum lama ini, PSSI mematok target juara kepada Timnas U-19 yang berlaga di Piala AFF U-19 2022. Target itu dibebankan karena skuad arahan Shin Tae Yong itu bakal tampil di Piala Dunia U-20 2023.
Ekspektasi masyarakat juga membumbung tinggi karena Marselino Ferdinan dan kawan-kawan dipimpin pelatih sekaliber Shin Tae Yong.
Karier Shin Tae Yong sudah teruji karena pernah menangani timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. Namun, Timnas U-19 tetap tetap tersingkir sejak babak penyisihan grup usai kalah bersaing dengan Vietnam dan Thailand.
Grafik permainan Timnas U-19 sebenarnya cukup impresif di turnamen tersebut. Mereka tak pernah kalah dan mampu meraih kemenangan dengan skor telak.
Akan tetapi, dua hasil imbang melawan Vietnam dan Thailand jadi batu sandungan. Indonesia harus rela tersingkir karena kalah head to head dari Vietnam dan Thailand yang sama-sama mengemas 11 poin.
![]() |
Kegagalan Timnas U-19 sempat jadi sorotan. Namun, lagi-lagi harus diingatkan bahwa tujuan turnamen kelompok umur memang bukan sekadar menjadi juara semata.
Kini, Timnas U-16 yang digawangi Bima Sakti juga punya beban yang sama. Anak-anak remaja itu sudah memikul tanggung jawab untuk menjadi juara atas nama gengsi.
Piala AFF U-16 2022 yang berlangsung mulai 31 Juli hingga 13 Agustus mendatang akan digelar di Sleman dan Bantul, Indonesia. Tim arahan Bima Sakti tergabung di Grup A bersama Vietnam, Singapura, dan Filipina.
Masyarakat boleh mendukung perjuangan para pemain remaja ini, namun perlu diingat jangan lagi membebankan mereka untuk meraih juara hanya karena ambisi segelintir pihak.
Tampil maksimal di lapangan memang selalu menjadi tujuan sebuah tim, terutama jika membawa nama bangsa. Namun turnamen kelompok umur bukan tempat untuk mengejar juara sampai harus bermain membabi buta.
(har)