Pesepakbola muda Indonesia mungkin berharap bisa berkarier di liga top Eropa. Berikut syarat pemain Indonesia main di lima liga top Eropa.
Bisa direkrut klub liga-liga besar Eropa mungkin impian banyak pesepakbola Indonesia. Namun bukan perkara mudah untuk bisa mendapat kesempatan istimewa tersebut.
Bisakah pemain Indonesia bermain di kompetisi kasta teratas lima liga top Eropa? Lima kompetisi top yang dimaksud adalah Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis. Jawabannya bisa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kelima liga top tersebut, Inggris paling ketat. Ada aturan yang disebut 'calibre standart' yang membuat negara-negara non-Uni Eropa tak bisa mendapat izin kerja sebagai pesepakbola di Liga Inggris.
Syarat yang paling utama dan mudah menghitungnya adalah peringkat di FIFA. Negara dengan peringkat 50 besar FIFA akan mendapat kemudahan. Akan tetapi pemain tersebut harus memenuhi persentase tampil.
Contoh pemain dari negara berperingkat 1-10 minimal memainkan 30 persen pertandingan kompetitif tim nasional. Yang dimaksud pertandingan kompetitif adalah babak kualifikasi dan kejuaraan. Uji coba tak masuk kalkulasi.
Persentase ini semakin tinggi untuk negara berperingkat lebih rendah. Bahkan Inggris dengan terbuka akan menolak pemain yang berasal dari negara berperingkat di bawah 50. Namun ini bukan kiamat.
Ada aturan lain yang membuat pemain dari negara-negara 'terbelakang' tersebut, termasuk pemain non tim nasional, untuk bisa menembus Liga Inggris dan lainnya. Pemain tersebut harus memenuhi batas 15 poin.
Poin yang dimaksud adalah kompetisi asal pemain, menit bermain bersama klub di liga tersebut, jam terbang dalam ajang kontinental, posisi klub di liga dan kompetisi kontinental, juga menit main di tim nasional.
Misal Egy yang empat musim terakhir main di Polandia dan Slovakia. Bermain di Polandia dan Slovakia membuat Egy mendapatkan empat poin. Jika poinnya mencapai 15 dari lima aspek tadi, Egy memenuhi syarat direkrut klub Inggris.
Poin-poin inilah yang sedang di kejar Egy agar bisa direkrut klub-klub kontestan lima liga top Eropa. Namun yang perlu juga dicatat, kualitas Egy tak kalah menentukan kelayakannya mendapat penawaran kontrak.
Aturan ini tak akan berlaku bagi pemain yang tinggal di negara tersebut atau disebut dengan istilah 'homegrown player'. UEFA telah membuat aturan sendiri soal ini dengan judul 'UEFA Homegrown Player Rule'.
Asal sudah main di klub bersangkutan selama tiga musim berturut-turut sebelum usia 21, berarti memenuhi syarat. Elkan Baggott misalnya, sudah bisa main di Liga Inggris karena telah dikontrak klub anggota FA sejak 2019/2020.