Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti punya hasrat besar meraih trofi pertama dalam karier sebagai pelatih saat bersua Vietnam pada final Piala AFF U-16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (12/8).
Kesempatan itu bisa dikatakan terbuka buat Timnas Indonesia U-16. Muhammad Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan memperlihatkan performa yang menawan sepanjang fase grup dengan menyapu bersih tiga kemenangan.
Vietnam bukan lawan asing bagi Timnas Indonesia U-16. Di babak penyisihan, tim Garuda Asia bisa mengalahkan Golden Star Warriors dengan skor 2-1 setelah sempat tertinggal lebih dulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Modal kemenangan itu membuat kesempatan Indonesia U-16 mengulangi pencapaian serupa terbuka. Misi itu pula yang dibidik oleh Bima demi meraih gelar pertama dalam karier pelatihnya.
"Sebagai pemain saya pernah mengangkat trofi, di klub ya sama PSM tahun 2000 [juara Liga Indonesia]. Sebagai pelatih mungkin ini pengalaman pertama di final dan Insyaallah dengan seizin-Nya, trofi pertama buat saya. Seizin Allah kita bisa juara besok," ucap Bima Sakti dalam jumpa pers jelang final di Stadion Maguwoharjo, Kamis (11/8).
"Sebagai pemain timnas pernah dulu [juara] Piala Kemerdekaan, tetapi event-nya berbeda ya. Nggak segengsi Piala AFF."
Bima Sakti membidik kesempatan kedua meraih gelar Piala AFF U-16. Pada kesempatan pertama, gelandang jebolan PSSI Primavera itu gagal melakukannya.
Pada 2019, Bima Sakti diberikan kepercayaan untuk menukangi Timnas Indonesia U-15 dalam turnamen yang berlangsung di Chonburi, Thailand. Hanya saja langkah anak asuhnya dalam edisi ke-14 Piala AFF U-15 yang kini telah berubah menjadi Piala AFF U-16 itu terhenti di semifinal.
Timnas Indonesia U-15 kemudian finis ketiga usai menang adu penalti 3-2 (0-0) atas Vietnam. Sementara gelar juara menjadi milik Malaysia yang mengalahkan tuan rumah Thailand.