Jakarta, CNN Indonesia --
Kemenangan Manchester United atas Liverpool pada pekan ketiga Liga Inggris 2022/2023 bisa jadi hanyalah hasil positif yang semu.
Belum saatnya Man Utd bergembira ria. Satu kemenangan dari tiga hasil awal musim sama sekali tak pantas terlalu dimeriahkan. Masih ada 35 pertandingan tersisa hingga akhir musim nanti.
Bahkan untuk laga melawan Southampton pada Sabtu (27/8) malam, Si Setan Merah wajib waspada. Bukan hanya karena lawan yang dihadapi posisinya lebih baik di klasemen, tetapi juga soal konsistensi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaca dari musim lalu,Man Utd kerap angin-anginan. Seusai mengalahkan West Ham United misalnya, Man Utd takluk saat menjamu Aston Villa. Setelahnya bermain imbang dan lantas dua kali kalah.
Contoh lainnya, selepas mengalahkan Tottenham Hotspur dalam laga kandang, dua kekalahan dan sekali imbang menghampiri. Memang situasi musim lalu tak bisa menjadi acuan, tetapi bayangan itu masih lekat.
Secara permainan, penampilan Bruno Fernandes dan kawan-kawan pada musim ini mulai meyakinkan. Filosofi permainan yang dikembangkan Erik Ten Hag mulai berjalan dengan optimal.
Pada saat yang sama Southampton juga mulai menemukan permainan terbaiknya. Setelah kalah pada laga pembuka, tim asuhan Ralph Hasenhuttl itu meraih tiga hasil yang terbilang positif.
Bersama Hasenhuttl, Southampton tengah membangun peradaban baru. Dia menjadi pelatih dengan durasi paling lama di klub setelah era Chris Nicholl pada Juli 1985 hingga Mei 1991.
Hasenhuttl dikontrak pada Desember 2018 dan hingga kini masih bertahan. Ini cukup mengejutkan sebab biasanya klub dari Inggris bagian selatan tersebut biasanya ganti pelatih semusim dua kali.
Pencapaian Southampton dalam asuhan Hasenhuttl memang tidak mentereng. Mereka hanya tim papan bawah yang selalu berjuang lolos dari degradasi, tetapi dengan pemain medioker ini pencapaian.
Ini pula yang membuat Man Utd waspada. Konsistensi permainan yang dibangun Ten Hag masih membutuhkan ujian. Southampton yang militan akan jadi lawan ideal menguji konsistensi itu.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Satu kekuatan baru yang dibangun Erik Ten Hag di Manchester United adalah soliditas lini pertahanan. Hadirnya Lisandro Martinez seperti melengkapi kepingan yang musim lalu hilang.
Saat Raphael Varane datang sejatinya ada kegembiraan, tetapi eks Real Madrid tersebut sering dihujam cedera. Pemain asal Prancis ini musim lalu hanya tampil 20 kali dalam semusim.
Masalahnya, jika yang diandalkan di pertahanan adalah Varane dan Martinez, kapten tim Harry Maguire harus tersisih. Situasi ini disambut gembira fan, tetapi bisa membuat ruang ganti memanas
Duet Varane dan Martinez sempat dipasangkan Ten Hag dalam laga uji coba melawan Rayo Vallecano. Hasilnya imbang. Namun dalam dua laga awal malah duet Martinez dan Maguire yang dipasang.
Seperti sudah cukup memberi waktu, Maguire disimpan saat melawan Liverpool. Dan, faktanya duet ini membuat pertahananManUtdsolid bak tanggul penahan ombak di pinggir pantai.
Sejumlah badan statistik mengulas, Martinez punya akurasi umpan yang sangat kuat. DNA Ajax membuat Martinez tangguh. FBREF mencatat persentase umpan Martinez mencapai 92,7 persen.
Pemain asal Argentina ini juga punya tackling yang klinis. Martinez seperti melengkapi kelebihan Varane yang andal dalam duel dalam atas dan lugas membuang setiap serangan yang masuk.
Jika duet Varane dan Martinez bisa stabil, Ten Hag tinggal mematangkan posisi dua bek sayap. Diogo Dalot, Tyrell Malacia, Aaron Wan-Bissaka, dan Luke Shaw sedang dipermak habis-habisan.
Sisi pertahanan menjadi perhatian besar Ten Hag di awal musim karena lini depan tak diragukan. Barisan sisi serangManUtdpunya nama mentereng, termasuk bintang senja Cristiano Ronaldo.
Akankah duet Varane dan Martinez akan kembali dipasang Ten Hag saat melawan Southampton? Fan klub berharap demikian, tetapi Ten Hag punya rencana transenden membuat stabil di semua lini.
KepinganManchesterUnitedyang hilang dalam beberapa tahun terakhir kini mulai didapat, tetapi masih jauh dari sempurna. Tugas Erik Ten Hag masih panjang dan butuh kejelian meramu rumus jitu.