Ahsan/Hendra dan Suara Bising Diminta Pensiun
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan menjalani hari yang cukup berat pada Minggu (28/8). Mereka kalah di final Kejuaraan Dunia dan masih harus membaca sejumlah komentar-komentar yang menyudutkan kehadiran mereka di lapangan badminton saat usia mereka dianggap sudah terlalu tua.
Ahsan/Hendra harus puas dengan kalungan medali perak saat berdiri di podium ganda putra Kejuaraan Dunia. Mereka kalah dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 19-21, 14-21.
Kekalahan tersebut memupus ambisi Ahsan/Hendra memenangkan gelar juara dunia keempat sebagai pasangan. Ketika mereka tengah berusaha menata suasana dan merenungi kekalahan yang diterima, Ahsan/Hendra harus mengetahui fakta bahwa ada banyak serangan-serangan verbal yang diarahkan ke mereka di dunia maya.
Komentar-komentar negatif yang mengarah ke Ahsan/Hendra adalah soal meminta mereka pensiun sehingga dengan begitu jalan regenerasi di nomor ganda putra dianggap bakal lebih terbuka.
Selain itu, Ahsan/Hendra juga banyak dibahas dan dinilai seharusnya mengalah di babak semifinal sehingga Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang lolos ke babak final dan menghadapi Aaron/Soh di partai puncak.
"Saya tahu soal komentar-komentar netizen itu sudah agak malam karena setelah kalah saya tidak langsung main HP."
"Saya sendiri tidak terlalu memikirkan komentar-komentar yang ada," kata Hendra kepada CNNIndonesia.com.
Walau tak ambil pusing, Hendra menyebut sang isteri, Sandiani Arief juga sempat mendapatkan komentar-komentar yang menyudutkan duet Ahsan/Hendra.
"Saya bilang sama istri saya untuk tidak usah ambil pusing. Yang komentar seperti itu menurut saya tidak mengerti badminton," tutur Hendra.
Menurut Hendra, komentar-komentar seperti diminta mengalah adalah sebuah komentar yang aneh.
"Kalau mengalah, tentu mental pemain muda tidak akan terbentuk. Selain itu misalnya Fajar/Rian yang lolos ke final dan mereka kalah, nanti juga ada yang bilang seandainya Daddies yang lolos...," kata Hendra.
Hendra menegaskan dirinya dan Ahsan masih punya ambisi yang tinggi untuk terus berprestasi. Di tahun ini, Ahsan/Hendra mencatat performa yang terbilang impresif.
Ahsan/Hendra ada di peringkat kedua dalam daftar ranking menuju BWF Tour Finals. Hal itu jelas jadi gambaran Ahsan/Hendra adalah salah satu pemain yang paling konsisten di tahun ini.
Hendra pun tak sepenuhnya puas dengan pencapaian tahun ini karena empat final yang mereka tapaki sepenuhnya hanya berujung gelar runner up.
"Di tahun ini target kami adalah tetap berada di lima besar. Memang lawan-lawan tampil lebih bagus dibanding kami dalam final yang dimainkan. Saya harap kami bisa tampil lebih bagus di kesempatan selanjutnya," ujar pemain berusia 38 tahun ini.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>