Jakarta, CNN Indonesia --
Antony Matheus dos Santos atau yang lebih populer dengan Antony digadang-gadang bakal menjadi pengganti Cristiano Ronaldo di Manchester United.
MU sudah sepakat mendatangkan Antony dengan mahar 95 juta euro atau senilai Rp1,41 triliun setelah melewati sederet proses.
Tarik-ulur transfer Antony dari Ajax ke MU menjadi buah bibir publik dan bahan pemberitaan media massa. Bukan tanpa sebab, MU dianggap terlampau berani membanderol Antony dengan harga selangit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak sedikit pihak yang nyinyir dengan manuver MU. Namun ada pula yang menganggap pemain asal Brasil itu pantas dengan mahar tinggi.
Kualitas dribel di atas rata-rata dan gocekan ala Negeri Samba membuat Antony menjadi primadona di Ajax. Selama dua tahun berseragam De Godenzonen sejak Juli 2020 lalu, Antony sukses mendapat satu tempat di hati supporter.
Pada musim pertamanya, eks pemain Sao Paulo itu sudah mempersembahkan sembilan gol dan delapan assist. Antony mendapat kepercayaan menjadi starter dalam 24 dari total 32 pertandingan di musim 2020/21.
Antony semakin mendapat kepercayaan Erik Ten Hag di Ajax musim 2021/22. Persentase starternya lebih tinggi, dengan catatan 21 kali tampil sejak menit awal dari total 24 pertandingan yang ia ikuti.
Dalam dua musim pertamanya itu pula Antony berkontribusi bagi Ajax menjuarai Eredivisie dua kalli berturut-turut. Antony masuk ke dalam salah satu pemain yang paling berjasa membuat Ajax semakin dominan di Liga Belanda.
Rekam jejak cemerlang membuat MU kepincut dengan pesona Antony. Terlebih lagi, Erik Ten Hag yang kini melatih The Red Devils memiliki hubungan erat semasa di Ajax.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Walaupun MU mendapat komentar sinis karena mengincar Antony dengan nilai fantastis, ada pula yang menganggap harga 'gila' sepadan dengan kualitas yang dimiliki Antony.
Terlebih lagi jika melihat perjuangan Antony dalam mengejar mimpi sebagai pesepak bola profesional. Pindah ke MU dianggap sebagai peningkatan karier mengingat Manchester Merah adalah salah satu klub terbesar di dunia.
Tidak ada yang menyangka karier Antony begitu cepat melesat. Sebab satu dekade lalu, Antony hanyalah anak dari keluarga dengan kondisi finansial pas-pasan.
Dalam wawancara dengan The Guardian, pemain kelahiran Osasco itu mengaku dirinya harus berjibaku dengan kesulitan dalam meniti mimpi. Beruntung, ia memiliki orangtua yang 100 persen mendukung cita-citanya sebagai pesepak bola.
"Ibu saya bekerja di toko baju dan sepatu dekat rumah kami. Sepatu [sepak bola] yang saya pakai adalah dari Ibu saya yang meminjam sepatu itu secara diam-diam. Saya memakai sepatu pinjaman karena saya tidak mampu membelinya," kata Antony dikutip dari The Guardian.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu juga menceritakan berbagai rintangan yang dihadapi selama tumbuh besar di Sao Paulo. Kehidupan keras menjadi makanannya sehari-hari.
"Datang dari lingkungan kumuh punya segala hal buruk, tapi juga ada nilai yang baik. Sisi sulitnya adalah Anda harus berhadapan dengan narkoba, senjata api, dan lainnya," ujar Antony.
"Sisi baiknya adalah warganya rendah hati. Tidak ada satupun orang yang menganggap dirinya lebih tinggi dan lebih penting dari orang lain," ucapnya melanjutkan.
Antony masuk ke akademi Sao Paulo ketika berusia 12 tahun. Baru akhirnya pada 2018 ia mendapat kontrak sebagai pemain profesional di tim yang sudah mendidiknya.
Antony kemudian bergabung ke Ajax dengan mahar 18 juta poundsterling alias Rp313,6 juta pada 2020. Dua tahun berselang, ia akan segera berkostum Manchester United.
[Gambas:Video CNN]