Level Timnas Indonesia dan Belanda bak bumi dan langit, namun bukan berarti mustahil menyamai atau melampaui. Hanya saja butuh langkah besar untuk hal tersebut.
Pemain Timnas Indonesia, Marc Klok menilai infrastruktur anak merupakan hal fundamental agar sepak bola Indonesia bisa berprestasi di kancah internasional. Dalam hal ini federasi diimbau lebih peduli ke usia muda.
"Saya pikir [untuk sukses] Timnas senior mulai dari infrastruktur untuk anak-anak. Ke depannya kita juga tidak usah fokus untuk Timnas senior saja. [Sukses] Timnas senior mulai dengan anak-anak yang benar, main bola benar, edukasi yang benar."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sekarang saya pikir kalau kita dengan Timnas senior main lawan tim yang kuat seperti Belanda, pasti kita juga lebih belajar dan juga mungkin kita keluar dari Indonesia juga untuk melihat apa yang mereka buat," kata Klok, Kamis (1/9).
Menurut pandangan pemain naturalisasi tersebut, pemain Indonesia punya bakat mumpuni. Hanya saja para bibit itu tak punya visi yang baik dan mendapat pelatihan di infrastruktur bagus sehingga bakatnya terkikis.
Untuk mengakselerasi percepatan, sambil membangun infrastruktur, pemain muda diharapkan berani berkarier di luar negeri. Bukan hanya soal beraninya, tetapi juga soal bagaimana mempersiapkan agar bisa diterima main di luar.
"Banyak pemain sudah main di luar dan sekarang kita mau Timnas Indonesia kualifikasi untuk road to world cup juga ke depannya, tapi mungkin bukan generasi sekarang, tapi seperti saya bilang generasi anak-anak yang ke depan," ucap Klok.
Diketahui saat ini ada beberapa pemain yang berkarier di Eropa, seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman. Ada pula yang main di Jepang dan Korea Selatan, yakni Asnawi Mangkualam Bahar dan Pratama Arhan.
Sedikit banyak pemain-pemain ini menginspirasi generasi muda Indonesia. Anak-anak muda Indonesia jadi punya kepercayaan diri bisa bersaing di luar negeri kelak. Visi ini sempat hilang dalam beberapa dekade.
(abs/jun)