Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi ingin menutup tahun 2022 dengan masuk peringkat 10 besar dunia lewat duel (IBA) pada 14 Oktober di Balai Sarbini, Jakarta.
Daud akan berhadapan dengan petinju asal Ukraina, Zoravor Petrosian. Ini merupakan pertarungan perebutan gelar juara International Boxing Association (IBA) kelas super ringan (super lightweight).
Adapun Ongen akan bertarung dengan Richard Pumicpic asal Filipina untuk perebutan gelar IBA Intercontinental. Duel ini akan menjadi co-main event atau partai utama kedua yang berlangsung sebelum duel Daud vs Petrosian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat duel ini Daud ingin menembus peringkat 10 besar dunia. Saat ini Daud menempati peringkat ke-84 dunia, sedangkan Petrosian di posisi ke-83. Bedanya Daud sudah 35 tahun, sedangkan sang lawan 24 tahun.
Meski lawannya lebih muda dan memiliki rekor 15 kali tanding dengan 13 menang dan 2 kali kalah, Daud tak gentar. Petinju berjulukan Chino tersebut optimistis bisa menumbangkan lawannya sebelum ronde ke-10.
"Ukraina selama ini memiliki petinju yang amat andal. Lawan saya ini mantan juara dunia amatir. Secara teknik, fisik, dan akurasi pukulan cukup baik. Berbekal dari ini lawan tentu punya semangat yang tinggi," kata Daud, Kamis (1/9).
"Saya kira dengan pengalaman yang saya miliki dan usia yang jauh lebih matang, saya sangat optimis. Saya haus kemenangan KO. Saya masih bisa membuktikan yang terbaik di kelas ini. Saya optimis bisa mengalahkannya tidak sampai 10 ronde," ujarnya.
Demi mencapai tujuannya itu Daud telah berlatih secara intensif. Targetnya 140 laga dengan lawan latih akan dilakoni sebelum duel ini. Karakter dan gaya bertarung lawan pun dijadikan materi latihan.
Pada saat yang sama Ongen bersikap dingin. Tanpa banyak kata-kata, petinju yang juga berkarier sebagai tentara Angkatan Udara ini yakin bisa melumpuhkan lawannya yang disebut Si Richard tidak sampai lima ronde.
"Saya di sini latihan di Dirgantara Boxing Champ. Puji Tuhan latihan sudah masuk tahap sparing. Setelah ini saya berlatih dengan bang Daud. Saya akan belajar banyak dengan bang Daud untuk melawan Si Richard," kata Ongen.
"Kalau untuk ditinju tidak bisa diprediksi, tapi kalau ada kesempatan saya akan ambil. Di bawah ronde kelima. Kalau untuk karakter lawan si Richard ini punya pengalaman. Tetapi dia datang ke Indonesia dan harus bisa selesaikan," ujarnya.
Selain duel ini akan berlangsung duel tambahan lainnya dari petinju Indonesia. MPro International, selaku promotor, berharap lewat duel-duel yang disajikan akan muncul juara dunia baru dari Indonesia.