Sengkarut Bau Sampah di Stadion Gelora Bung Tomo
Kickoff Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 antara Indonesia vs Timor Leste, Rabu (14/9), tinggal sehari. Namun masalah bau sampah di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya masih tetap mendapat sorotan.
Stadion GBT digunakan PSSI untuk menggelar laga kualifikasi yang mempertemukan Indonesia, Vietnam, Hongkong dan Timor Leste pada 14-18 September 2022.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, mengatakan permasalahan bau sampah di sekitar Stadion GBT sebenarnya bukan barang baru.
Stadion GBT diresmikan Agustus 2010 silam. Sementara terletak tak jauh dari sana sudah ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo seluas 37,4 hektare yang sudah berdiri sejak 2001.
"TPA mulai tahun 2001, lebih dulu TPA daripada Stadion GBT," kata Hebi, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/9).
Sejak 2015 sampah di TPA Benowo dimanfaatkan PT Sumber Organik (PTSO) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), yang diklaim terbesar dan pertama di Indonesia.
PLTSa ini berkapasitas total sekitar 11 MW. Mereka bekerja mengolah sampah menjadi listrik menggunakan metode Gasification Power Plant dan teknologi Sanitary Landfill Power Plant.
Karena lokasi TPA Benowo dan Stadion GBT yang berdekatan, walhasil bau sampah sudah akrab bagi warga sekitar, termasuk bagi fans dan pemain Persebaya Surabaya yang menggunakan GBT menjadi home base.
Bau sampah di GBT juga pernah disorot Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa pada 2019 silam. Saat itu ia khawatir jika aroma tak sedap mengganggu para petinggi FIFA yang hendak meninjau stadion tersebut untuk keperluan Piala Dunia U-20.
"Saya sudah ke GBT. Kalau sore, kena angin suka aroma sampah. Engko nek [nanti kalau] pas FIFA visit ke sana terus pas anginnya itu masuk, ini aroma apa," kata Khofifah