Xiong Jing Nan akan kembali berhadapan dengan Angela Lee di puncak ONE Fight Night 2, Sabtu (1/10). Pertarungan dua rival lama ini dapat disaksikan di ONE on Prime Video 2 bagi audiens di Amerika Serikat dan Kanada.
Dalam pertemuan ketiga atau laga trilogi tersebut, dua dari deretan seniman bela diri wanita terbaik di muka bumi ini akan memperebutkan sabuk emas divisi strawweight ONE Championship wanita. Gelar tersebut masih dalam genggaman Xiong, dan Angela akan berusaha mati-matian untuk merebutnya.
Xiong 'The Panda', telah dua kali bertemu Angela dengan rekor satu sama. Angela menjadi satu-satunya yang pernah mengalahkan petarung asal negeri bambu dalam karier panjangnya di ONE lewat submission.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu dalam pertemuan ketiga di ONE Fight Night 2, Xiong membawa misi dan bertekad membalas kekalahannya dari Angela dalam gelaran ONE: CENTURY di Tokyo, Jepang pada Oktober 2019.
Kala itu Angela berhasil mengeksekusi kuncian rear-naked choke 12 detik sebelum ronde kelima berakhir. Xiong saat itu rela turun satu divisi untuk mencoba merebut sabuk emas divisi atomweight Angela.
Meski harus menelan pil pahit yang menodai catatan sempurnanya, 'The Panda' menjadikan kekalahan itu sebagai motivasi yang mendewasakannya sebagai seorang juara.
"Kami bertemu untuk kedua kalinya saat saya menantangnya untuk memperebutkan sabuk emas atomweight. Dan saya kalah," kenang atlet yang juga jadi rekan satu tim Eko Roni Saputra di Evolve MMA ini.
"Bahkan walau saya kalah, itu adalah kekalahan yang baik. Saya pribadi tak merasa puas saat menang di pertemuan pertama. Kekalahan menjadi hal baik untuk saya, karena saya jadi bisa melihat kekurangan," lanjutnya.
Sebelum kalah dari Angela pada 2019 silam, Xiong tengah berada pada tren sembilan kemenangan beruntun. Sebagai seseorang yang jarang mengenal kekalahan, pemilik rekor 17-2 dalam MMA ini mampu mengatasinya dengan cukup baik.
"Saya kira menang atau kalah dalam pertarungan bukan hal yang utama. Yang lebih penting adalah evaluasi yang kau pelajari, melihat apa kekuranganmu, dan mengenal diri sendiri lebih baik," ujar Xiong.
Tak hanya itu, rivalitas keduanya juga merambah di media sosial jelang ONE Fight Night 2. Awalnya bermula dari sindiran Angela yang menganggap jika gaya bertarung Xiong membosankan dalam beberapa laga terakhir.
Ia dianggap bertarung aman demi menghindari kekalahan sehingga banyak kemenangannya dihasilkan lewat putusan juri. Di sisi lain, Angela merasa jika ia selalu tampil habis-habisan demi menundukkan lawan sesegera mungkin.
Itu ia buktikan dari 11 kemenangannya, hanya dua yang berakhir lewat penilaian juri. Sembilan lainnya diraih lewat submission - kondisi di mana lawan menyerah untuk melanjutkan laga.
"Menyerah atau mimpi indah (tap or nap)," ujar Angela Lee, menawarkan dua opsi pada sang lawan.
Tak perlu waktu lama bagi Ciong untuk menimpali. Ia membagikan video saat Angela meringis kesakitan Ketika harus menahan gempuran seragannya dalam pertemuan pertama pada Maret 2019. Kala itu, Xiong keluar sebagai pemenang pada ronde kelima lewat technical knockout (TKO).
"Kita lihat apakah kau akan terpukau saat aku menghabisimu sekali lagi," ujar Xiong Jing Nan membalas sindiran Angela.
Siapa pun yang keluar sebagai juara, akan mengakhiri rivalitas di antara keduanya sekaligus menyabet predikat sebagai atlet MMA wanita terhebat di muka bumi atau bahkan yang terhebat sepanjang masa.
(osc)