Pemkab Malang Tanggung Biaya Korban Tragedi Kanjuruhan

CNN Indonesia
Minggu, 02 Okt 2022 08:31 WIB
Korban Tragedi Kanjuruhan dari pihak suporter Arema yakni Aremania yang dibawa ke rumah sakit, mayoritas nyawanya tidak tertolong.
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022). (Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menewaskan 127 orang dan 180 orang lainnya luka-luka. Kerusuhan tersebut merupakan imbas dari pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Kompetisi Liga 1 2022 yang berakhir dengan skor 2-3 pada Sabtu (1/10/2022).

Dalam konferensi pers disebutkan, korban dari pihak suporter Arema yakni Aremania yang dibawa ke rumah sakit, mayoritas nyawanya tidak tertolong. Hal itu karena kondisi korban sudah memburuk setelah kerusuhan yang terjadi.

Korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal di rumah sakit kebanyakan mengalami sesak nafas dan terinjak-injak suporter yang lain, karena panik akibat tembakan gas air mata dari polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," terang Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Lobby Mapolres Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022).

Para korban sendiri dievakuasi ke rumah sakit terdekat antara lain, RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, hingga ada juga korban yang dilarikan ke rumah sakit di Kota Malang.

Sementara itu Bupati Malang, Sanusi, menyatakan para korban yang dirawat di rumah sakit akibat peristiwa tragedi Stadion Kanjuruhan biayanya akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Malang,

"Biaya perawatan korban nanti akan ditanggung oleh Kabupaten Malang, jadi saya menghimbau seluruh Rumah Sakit yang merawat korban, agar langsung melakukan perawatan terhadap korban, jangan memikirkan biaya, karena akan ditanggung oleh Kabupaten Malang," ujar Bupati Malang, Sanusi.

Kekalahan dari Persebaya membuat suporter tuan rumah marah dan mengamuk hingga masuk ke lapangan Stadion Kanjuruhan, namun mendapat halauan dari petugas keamanan.

Tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi ke arah suporter membuat penonton panik dan kocar-kacir. Akibat insiden itu, bukan hanya 127 orang yang tewas, 180 orang lainnya juga mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut.

(wiw/wiw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER