Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan bersama klubnya Tokyo Verdy ikut merasakan duka yang mendalam atas tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10).
Melalui akun Instagram klub, Tokyo Verdy dan Arhan mengaku sangat berduka atas tragedi yang terjadi di Malang.
"Saya dan Tokyo Verdy sangat berduka atas tragedi yang terjadi di Malang, Indonesia," tulisnya di akun Instagram Tokyo Verdy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan tulus kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan kerabat dari para korban," tulis Tokyo Verdy menambahkan.
Sebanyak 125 orang penonton meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10).
Kerusuhan ini terjadi setelah para suporter masuk ke dalam lapangan usai Arema kalah 2-3 dari Persebaya. Kemudian aparat keamanan mencoba meredakan kericuhan dengan menembakkan gas air mata.
Penonton pun panik sehingga terjadi desak-desakan di pintu stadion yang berakhir tragis.
Tragedi di Kanjuruhan ini menorehkan noda hitam bagi dunia olahraga Tanah Air.
Tragedi ini sekaligus mencatatkan Indonesia di peringkat ketiga dalam sejarah kelam sepak bola dunia setelah tragedi Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964 dengan korban meninggal 328 orang dan di Ghana dengan korban meninggal 126 orang.