Ratusan Aremania, suporter Arema FC, bersama warga Kepanjen, yang terbagi dalam tiga kelompok, melakukan tahlilan di Stadion Kanjuruhan, Senin (3/10) malam.
Kelompok pertama berkumpul di depan Tugu Singa. Mereka melingkar sambil membaca surat Yasin dan puji-pujian ke Allah SWT. Ini adalah kelompok paling besar, yang jumlahnya lebih dari 200 orang.
Sejak salat Isya mereka memulai tahlilan tersebut. Dari awalnya hanya puluhan orang, semakin malam jumlahnya makin banyak. Dari bapak-bapak hingga anak-anak membaur jadi satu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok kedua berkumpul di samping masjid stadion, yang letaknya tepat di seberang pintu masuk utama Stadion Kanjuruhan. Sekitar 50 puluhan muda-mudi ini juga tahlilan. Mereka menyalakan lilin dengan bentuk love.
Terakhir belasan orang berkumpul di samping pintu masuk Gate 13 yang jadi lokasi utama Tragedi Kanjuruhan. Puluhan, yang ditaksir mencapai 50-an suporter, meninggal di gate tersebut. Mereka juga membaca tahlil.
Pada Senin (3/10) malam itu Aremania dan warga Kepanjen memanjat doa. Mereka mengirim doa untuk anak, saudara, teman, dan rekannya yang telah gugur. Mereka juga melayangkan pesan, usut tuntas tragedi ini.
Berdasarkan keterangan resmi Kapolri Listyo Sigit Prabowo, 125 orang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Sebagian besar di antaranya meninggal di stadion karena sesak nafas dan terinjak-injak saat terjadi kericuhan.
Kericuhan tersebut bermula dari kekalahan 2-3 Arema FC dari Persebaya pada Sabtu (1/10) malam. Penonton masuk ke lapangan seusai pertandingan dan dibalas polisi dengan agresif, termasuk menembakkan gas air mata.