Hasil Investigasi PSSI: Pintu Gate D di Kanjuruhan Tidak Terbuka

CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2022 15:49 WIB
PSSI mengonfirmasi bahwa pintu keluar Stadion Kanjuruhan yang terkunci saat tragedi 1 Oktober 2022 tak hanya terjadi di gate 13.
Pintu besar D disamping gate 14 Stadion Kanjuruhan. (CNN Indonesia/Abdul Susila)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing mengonfirmasi pintu keluar Stadion Kanjuruhan yang terkunci saat tragedi 1 Oktober 2022 tak hanya terjadi di gate 13.

Berdasarkan hasil investigasi Komdis PSSI, yang mengonfirmasi langsung ke manajemen, panitia pelaksana pertandingan, dan security officer Arema FC, serta pengelola stadion, ternyata pintu besar D juga tidak dibuka.

Stadion Kanjuruhan punya empat pintu besar, yakni C, D, E, dan F. Khusus pintu besar D berada di samping gate 14 yang bisa juga bisa diakses penonton di gate 13, 12, dan 11. Ada lagi dua pintu besar, tetapi bukan buat penonton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pintu besar D ini bisa diakses lewat pintu besi selebar satu meter dan agak sedikit menurun. Saat kejadian, setelah tembakan gas air mata meluncur dalam laga Arema FC vs Persebaya, pintu tersebut ternyata terkunci. Sementara Gate C, E, dan F terbuka.

"Gate 13 itu tertutup, 11 dan 12 itu terbuka sedikit. Itu saja. Terus ada pintu besar, yang D itu tidak terbuka. Kalau dibuka kan yang di gate 14, 13, 12, bisa lewat sana dalam jumlah besar. Ini yang jadi masalah," kata Erwin, Kamis (6/10).

Erwin yang ditemui CNNIndonesia.com setelah melakukan pemeriksaan di Stadion Kanjuruhan bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Kamis (6/10), menegaskan bahwa hanya gate 13 yang benar-benar terkunci.

"Tadi di pintu 13 tertutup, 12 juga tapi ada yang terbuka, tapi pintunya tidak terbuka lebar, sehingga sangat terbatas orang keluarnya. Ini yang datang satu tribune itu bisa dikatakan 10 ribu. Tribune selatan itu 10 ribuan," ujarnya.

"Bisa dibayangkan 10 ribu orang itu panik, berebutan mencari pintu keluar, 9, 10, 11, 12, dan 13. Pintunya curam, tapi ada yang tertutup. Ada yang buka sedikit, makanya ada yang pingsan," ucap Erwin.

Soal teknis yang bertugas memegang kunci pintu disebut Erwin sebagai wilayah panitia pelaksana. Dari panitia pelaksana kunci lantas diberikan ke security officer yang lantas membaginya ke petugas keamanan pembantu atau steward.

"Kunci selama ini dipegang pengelola gedung. Setelah ada event, terbentuk panitia pelaksana. Kunci diserahkan ke panitia pelaksana dan membaginya ke petugas steward. Tapi ada steward yang tidak melakukan tugas dengan baik," katanya.

"Paling tidak setiap 10 menit sebelum selesai, menit 80 [pertandingan] itu sudah harus dibuka. Ini tidak. Sehingga [penonton] datang dalam jumlah besar dalam satu pintu yang curam. Pintu kan curam tuh, tertutup," ucapnya menjelaskan.

[Gambas:Video CNN]

(abs/jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER