Di saat investigasi tragedi Kanjuruhan terus berlangsung, suporter menampilkan pesan perdamaian. Sementara FIFA menyatakan bakal ke Indonesia.
Suara perdamaian antarsuporter disuarakan salah satu sesepuh Aremania Anto Baret. Dalam video yang viral, Anto mengajak perdamaian suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya yang selama ini dikenal tidak akur.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat saudara-saudara semuanya. Saya mewakili dulur-dulur Arema, ayo damai yuk. Ayo damai. Damai," ujar Anto Baret.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maaf untuk saudara-saudara Bonek, kalau ada kata-kata yang kurang tepat. Damai," ucap Sam Anto, sapaan akrab Anto Baret, menambahkan.
Video tersebut ramai diunggah ulang beberapa netizen di beragam platform media sosial.
Dalam upaya perdamaian tersebut, Anto Baret yang juga budayawan serta musisi Malang ini mengaku sudah menghubungi Andie Peci, pentolan Bonek.
"Saya sudah berbicara banyak sama Andie Peci sebagai koordinator dan ketua suporter Bonek, dia bilang bahwa dalam pernyataan kemarin itu adik-adik sudah adem," kata Anto Baret di Kota Malang, Sabtu (8/10), dikutip dari Antara.
Hal lain yang diharapkan Sam Anto, sapaan Anto Baret adalah, perdamaian Aremania dengan Bonek bisa disaksikan kelompok suporter lain dari penjuru Indonesia.
"Alangkah indahnya kalau pernyataan perdamaian itu didatangi kubu suporter saudara-saudara kita yang ada di Indonesia. Ya sudah saya pikir itu lebih baik kalau semua saudara suporter datang," ujar Sam Anto.
Anto Baret menekankan kalau Tragedi Kanjuruhan harus membuat suporter sadar menyuarakan perdamaian. Dia menyadari proses perdamaian tidak sesulit yang dibayangkan.
Anto Baret juga berterima kasih kepada seluruh suporter di Indonesia, termasuk Bonek, yang menggelar banyak aksi doa bersama di Tugu Pahlawan Surabaya dan datang ke Stadion Kanjuruhan.
Sementara Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan Presiden FIFA Gianni Infantino akan berkunjung ke Indonesia dan bertemu Presiden RI Joko Widodo pada 18 Oktober mendatang.
Pertemuan antara Infantino dan Jokowi ini dilakukan dalam rangka mengawal transformasi sepak bola Indonesia.
"Tanggal 18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini [Indonesia] bertemu dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta.
Erick mengatakan niat baik FIFA dan pemerintah Indonesia dalam membenahi sepak bola Indonesia harus diapresiasi. Ia menilai ini merupakan kesempatan emas untuk Indonesia dalam memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia. Upaya ini, ucap Erick, memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari klub, suporter, keamanan, dan stasiun televisi.
"Kalau kita mau transformasi, ini harus menyeluruh. Ini tragedi yang memilukan sangat menggerus hati kita, tidak boleh terjadi lagi. Ini pelajaran yang sangat berat buat sepak bola Indonesia dan bangsa," ujar Erick.
(nva/nva)