Selalu mendominasi permainan selama Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, bahkan saat Piala AFF U-16 2022, membuat pemain Indonesia U-17 tampil percaya diri. Mereka dengan nyaman bermain-main dengan bola, termasuk saat tertekan.
Namun, bisa bermain demikian bukan berarti aman. Ada saatnya tujuan yang ingin dicapai tak berjalan lancar. Pada menit ke-23, Habil yang menguasai bola dari serangan Malaysia memainkan bola di kotak penalti berujung gol lawan.
Saat melawan Palestina, Indonesia U-17 juga beberapa kali kecolongan karena bola direbut lawan akibat terlalu berani memainkan bola. Beruntung bagi Indonesia peluang dan penyelesaian akhir Palestina tidak sebagus Malaysia. Sayang, kesalahan itu diulang Indonesia saat lawan Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam posisi tertinggal tiga gol, kepercayaan diri pemain Indonesia U-17 lebur. Mereka berusaha bangkit, tetapi gagal menampilkan permainan terbaik. Pada saat yang sama Malaysia seperti menemukan momentum.
Pada menit ke-27 misalnya, empat bek sejajar Indonesia U-17 lengah melihat pergerakan lawan sehingga umpan silang bisa dilepas disambar dengan sempurna. Terlihat jelas fokus pemain belakang sudah hilang.
Melihat pemain Indonesia yang kehilangan pemimpin di lini pertahanan dan tampil di bawah permainan terbaik, membuat pelatih Malaysia meminta pemainnya tampil lugas. Ini terbukti membuat Indonesia kewalahan.
Pada menit ke-39 akhirnya rasa frustrasi Indonesia tumpah juga. Saat Malaysia melakukan serangan balik, pemain bertahan dengan terpaksa mengganjal lawan. Wasit menunjuk titik putih dan algojo Malaysia, Arami Wafiy, sukses menjalani tugasnya.