Pembagian tugas kerja PSSI bersama FIFA, AFC, Polri, dan sejumlah kementerian dalam satuan tugas (Satgas) transformasi sepakbola Indonesia dipaparkan Mochamad Iriawan.
Pembentukan Satgas Transformasi tersebut telah disepakati dalam pertemuan di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (13/10). Ketua Umum PSSI yang langsung memimpin rapat tersebut didampingi perwakilan FIFA dan AFC.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Satgas Transformasi ini adalah Polri, Kemenpora, KemenPUPR, Kemendagri, dan Kemenkes. Semua pihak ini akan duduk bersama FIFA dan AFC membahas tata kelola kompetisi sepak bola di Indonesia sebagai buntut tragedi Kanjuruhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu kami sampaikan, rapat hari ini adalah pertemuan kita semua, ada diskusi timeline dan action plan, dan ini pernyataan bersama," kata Iriawan saat jumpa pers setelah pertemuan.
Pertama, Polri akan terlibat dalam pembahasan terkait prosedur pengamanan dan keselamatan di stadion. Nantinya Polri akan diwakili SOP Polri. Ini akan menjadi rapat sinkronisasi antara aturan FIFA dan aturan yang dimiliki Polri.
Kedua, pihak Kemenpora akan membahas aturan olahraga nasional Indonesia dengan aturan FIFA. Ketiga PUPR akan membahas jalan terbaik yang perlu dilakukan terkait stadion-stadion yang akan digunakan dalam Liga 1, 2, dan 3.
"Perlu kami sampaikan pemaparan dari PUPR, tadi bahwa pak menteri saat ini sedang berada di lapangan untuk memastikan apa arahan presiden terkait standarisasi untuk stadion-stadion dalam pertandingan olahraga," kata Iriawan.
Keempat, FIFA akan duduk bersama Kemendagri membahas stadion-stadion di Indonesia karena mayoritas stadion adalah milik pemerintah, baik pusat maupun daerah. Jalan tengah pengelolaan akan coba didiskusikan kemudian.
Terakhir atau kelima dengan Kemenkes. Pihak Kemenkes dan FIFA akan duduk bersama untuk membahas standar kesehatan yang nantinya bakal ditetapkan untuk pelaksanaan kompetisi sepak bola di dalam negeri.
(abs/nva)