LIPUTAN KHUSUS

Mimpi Seiring Sejalan Badminton-Sekolah, Agar Atlet Bisa Jadi Menteri

CNN Indonesia
Jumat, 28 Okt 2022 11:13 WIB
Menjadi atlet badminton seringkali dihadapkan pada pilihan untuk meninggalkan pelajaran. Hal itu yang diharap bisa dikikis secara perlahan.
Atlet-atlet PB Djarum berangkat menuju ke sekolah usai berlatih di pagi hari. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Selama ini masih ada anggapan bahwa badminton dan sekolah tidak bisa seiring sejalan. Atlet-atlet yang ingin menjadi pemain badminton sering diyakini harus mengorbankan sekolah mereka agar bisa total mengasah kemampuan di lapangan.

Hal ini juga yang coba diperbaiki oleh PB Djarum. Setelah latihan pagi selesai, anak-anak yang berada di asrama PB Djarum akan pergi ke sekolah untuk menimba ilmu.

Sepulang sekolah, atlet-atlet PB Djarum akan beristirahat sebelum kembali memulai latihan di sesi sore hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PB SGS Bandung. (CNN Indonesia/Muhammad Hirzan)Di PB SGS, anak-anak yang berlatih di sesi sore berarti mengenyam pendidikan di sekolah pada pagi harinya. Begitu juga sebaliknya, yang berlatih di sesi pagi berarti sekolah siang. (CNN Indonesia/Muhammad Hirzan)

SGS Bandung juga melakukan hal serupa. Anak-anak yang latihan pagi akan bersekolah di siang hari dan anak yang latihan di sesi sore sudah lebih dulu sekolah di pagi hari.

"Di tempat kami ada dua, kalau sekolah pagi, nanti latihannya siang. Kalau sekolahnya siang, latihannya pagi. Pendidikan itu wajib," ujar Taufik.

PB Mutiara yang lokasi GOR milik mereka jauh dari sekolah pun berusaha untuk tetap memberikan pelajaran pada atlet-atlet binaan mereka.

"Karena dari GOR ke sekolah jaraknya tidak terlalu dekat. Kami sekolah dengan mendatangkan guru ke lokasi latihan setiap Rabu dan Sabtu."

Suasana Latihan PB Mutiara Cardinal di Bandung.Atlet-atlet PB Mutiara Cardinal bersekolah setiap Rabu dan Sabtu. (Arsip PB Mutiara Cardinal)

"Pendidikan untuk atlet tetap diperlukan sebagai modal untuk atlet itu sendiri. Karena atlet bulutangkis di Indonesia itu banyak, dan yang berhasil tentu tidak semuanya," ujar Devi.

Dengan latihan keras di lapangan badminton dan tempaan pendidikan di luar lapangan, atlet akan punya dua pegangan. Ketika pada akhirnya mimpi di badminton tidak berlanjut, mereka punya bekal pendidikan dasar untuk meneruskan ke jenjang yang lebih lanjut.



(ptr/har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER