Bos Persib Klarifikasi Soal Tudingan Ajak Klub Liga 1 Gelar KLB PSSI
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar angkat bicara soal tudingan dirinya mengajak klub lain untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Ia menyebut pernyataan itu tidak benar.
"Seperti kejadian kemarin, saya diberitakan begitu [dukung KLB], bukan apa-apa ini ada dua kelompok, ini mau KLB, ini tidak," ucap Umuh di Mapolda Jabar, Selasa (18/10).
"Saya di sini jadi pengamat, boleh bicara, tapi jangan menggebu-gebu seperti orang marah ada keinginan jangan begitu. Baik-baik saja, landai saja. Ini saya bicara untuk PSSI untuk kemajuan, karena saya mendarah daging di sepak bola," kata Umuh menambahkan.
Ihwal klarifikasi Umuh tersebut bermula dari pemberitaan di salah satu media online dengan judul, 'Tak Mau Liga 1 Tertunda Bos Persib Bandung Ajak Klub Lain Bahas Kongres Luar Biasa'.
Umuh merasa dirugikan dengan adanya informasi yang disampaikan salah satu portal berita tersebut. Sebabnya pemberitaan itu menjadi sorotan banyak pihak di tengah proses investigasi pasca tragedi Kanjuruhan Malang yang saat ini dilakukan berbagai pihak, termasuk pihak kepolisian.
Umuh pun menyebut rekomendasi dilakukannya KLB terkesan terlalu dini. Selain prosesnya yang panjang, saat ini semua pihak sangat menantikan hasil investigasi dan keadilan bagi para penyintas tragedi Kanjuruhan.
"Saya minta pada semua pihak bicara yang sabar, santai, tenang, selesaikan sekarang, bagaimana permasalahannya, apapun juga yang dikeluarkan oleh tim investigasi kita ikuti, ikuti, pro kontra biasa ada," ucap Umuh.
"Pro kontra di mana-mana ada, jadi harus landai. Saya dengan yang pro harus baik, dengan yang kontra harus baik, karena saya sebagai pengamat, saya mencintai semua," kata Umuh menambahkan.
Ia pun menegaskan, saat ini bukan waktunya untuk menyelenggarakan KLB. Fokus dalam penuntasan tragedi Kanjuruhan hingga kembali bergulirnya Liga 1.
"Usahakan sekarang tidak melaju dulu ke KLB, selesaikan dulu dan semoga masalah Kanjuruhan selesai, lalu bergulir lagi pertandingan. Bagaimana caranya? Dari liga ketuanya ternyata dinyatakan salah, harus cepat membentuk lagi, pengganti ketuanya siapa, plt siapa. Seandainya kalau ini benar bersalah, karena sekarang masih tersangka dan kita belum tahu keputusannya nanti setelah pemeriksaan," kata Umuh.
Menurut Umuh, FIFA yang merupakan organisasi tertinggi sepak bola dunia tidak merekomendasikan adanya KLB atas tragedi Kanjuruhan. Sehingga, adanya pemberitaan terkait dirinya membuat banyak pihak menilai seolah menjadi inisiator untuk mengadakan KLB.
"FIFA sendiri tidak menyarankan untuk KLB, dan FIFA memaafkan karena itu [tragedi Kanjuruhan] intern, kalau main dengan Singapura atau Malaysia pasti kita di banned 8 tahun paling tidak 5 tahun," kata Umuh.
"Tidak akan menyelesaikan masalah kalau sekarang KLB. Jangan salah, dua pertiga dari voter baru itu bisa, itu juga harus ditanya lagi, dilihat lagi apa alasan KLB, tidak gampang ya," ujar Umuh menambahkan.