Mantan Chief Operation Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru (LIB) Tigorshalom Boboy mengatakan FIFA perlu mengawasi Liga 1 jika kembali bergulir pada November mendatang.
Tigor menyoroti soal stadion tempat pertandingan berlangsung. Menurutnya perlu ada verifikasi ulang stadion sebelum Liga 1 kembali berjalan.
"Ini kalau mau audit total, audit total beneran. Kalau mau [stadion] diverifikasi lagi, harus benar-benar detail. Tapi kita harus mengacu ke standar yang mana dulu. Mau standar AFC, atau standar PSSI," katanya kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar aspek stadion tidak menjadi persoalan di kemudian hari, Tigor meminta PSSI dan LIB mengajak pihak FIFA dan AFC dalam proses verifikasi. Ia berpendapat waktu kurang lebih satu bulan cukup untuk dilakukan.
"Sebenarnya kalau mau dilakukan sekarang bisa-bisa saja. Kalau guidance-nya sudah ada tinggal kirim orang, dan sebenarnya itu yang biasa dilakukan teman-teman di liga dan di PSSI. Apalagi sekarang ada dalam tanda petik 'bantuan' dari FIFA dan AFC," ujarnya.
"Minimal mereka [FIFA dan AFC] bisa kirim orang untuk ikut verifikasi. Jadi harus dimanfaatkan juga kehadiran FIFA dan AFC selama di sini," ucap Tigor melanjutkan.
Di satu sisi, Tigor berpendapat jika stadion harus direnovasi agar memenuhi standar FIFA, maka pemilik stadion dalam hal ini pemerintah daerah akan menemui kesulitan. Sebab rata-rata lapangan sepak bola di Indonesia dikelola oleh pemerintah daerah.
"Ini momen yang bagus untuk semua. Tapi kesulitannya juga yang punya stadion bukan klub, kalau dipaksa klub untuk merenovasi pasti ada kesulitan sendiri-sendiri. Memang sudah jadi tugas pemerintah untuk melakukan ini," kata dia.
![]() |
Tigor kemudian mengusulkan stadion dikelola sebuah badan spesifik seperti PT Angkasa Pura yang mengelola bandara di Indonesia. Menurutnya hal tersebut bisa meningkatkan sekaligus menyamaratakan standar stadion nasional.
"Bahkan saya punya ide untuk stadion di Indonesia dibuat seperti bandara yang pengelolanya adalah badan sendiri, misalnya Angkasa Pura. Jadi seperti GBK juga," katanya.
"Kalau [ada badan pengelola stadion] itu berarti akan ada penyeragaman untuk semua. Aspek infrastruktur itu bisa diatur karena di bawah pemerintah langsung. Akan lebih mudah untuk berkoordinasi dengan standar yang jelas," ujar Tigor.
Sebelumnya rencana kembali menggelar Liga 1 pada 25-26 November mendatang masuk timeline Satgas Tranformasi Sepak Bola Indonesia yang berisikan PSSI, FIFA, AFC, dan Pemerintah.
(ikh/har)