Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Vivin Cahyani Sungkono menceritakan keputusan percepatan Kongres Luar Biasa (KLB) diambil dengan lapang dada.
Pada Jumat (28/10) malam, emergency meeting atau rapat darurat Exco PSSI dihadiri 10 orang secara luring dan dua daring. Dua anggota Exco lainnya, tidak menghadiri pertemuan atau abstain.
Karena rapat tersebut sudah lebih dari dua pertiga Exco, keputusan rapat sah. Dalam rapat ini PSSI memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan kongres pemilihan lewat mekanisme KLB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vivin mengatakan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan salah satu orang yang meminta KLB dilakukan. Ini menjadi suara Iriawan setelah melakukan pertimbangan matang.
Berikut wawancara lengkap dengan Vivin, satu-satunya perempuan dalam Exco PSSI yang sebelumnya sempat menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Asprov DKI Jakarta.
Bisa diceritakan bagaimana situasi emergency meeting PSSI pada Jumat (28/10)?
Diskusi dalam emergency meeting itu tidak alot tetapi juga tidak mudah. Jadi penuh pertimbangan dan pemikiran yang panjang. Jadi tidak mudah kami memutuskan percepatan KLB.
Kami juga mempertimbangkan dan memikirkan dampaknya bagaimana, sebaiknya bagaimana, buruknya bagaimana. Ditimbang semuanya.
Kami merasa jika dibutuhkan untuk transformasi sepak bola ini menjadi lebih cepat dengan percepatan KLB, kenapa tidak? Jujur saya sampaikan bahwa kami mencintai sepak bola, bukan mencintai jabatan kami.
Kedua, memang ada surat yang dilayangkan dua anggota kami, Persis dan Persebaya. Walau bisa dikatakan 'kok cuma dua?' Dua yang sudah bersurat, yang akan bersurat banyak. Kami tahu itu.
Karenanya kami lakukan emergency meeting yang dihadiri 12 exco, termasuk ketua umum, yang dua abstain lewat virtual, yang 10 offline. Jadi kami sepakat bersama-sama melakukan percepatan KLB.
 Pintu tribun jadi salah satu saksi bisu mencekam Tragedi Kanjuruhan. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Exco sepakat KLB PSSI lewat voting atau mufakat?
Tidak ada voting karena semuanya mau. Ini semuanya sepakat mau percepatan KLB. Ya, jadinya tidak ada voting, termasuk ketua umum.
Ketua umum juga dengan sangat legowo menyampaikan jabatan ini hanya amanah. Jangankan jabatan, usia saja tidak bisa dipertahankan. Mudah-mudahan dengan yang kami putuskan bisa menjadikan sepak bola lebih baik.
Baca di halaman berikutnya>>>
Tujuan KLB demi kelanjutan kompetisi?
Kalau kompetisi kami berharap dari pemangku kepentingan olahraga ini melihat niat baik PSSI, karena kecintaan kami akan sepak bola, tanggung jawab moral kami terhadap para korban Tragedi Kanjuruhan, kami berharap mereka yang jadi korban tidak sia-sia.
Jadi bukan karena ada tekanan untuk segera KLB?
Enggak. Sama sekali. Tekanan besar, tetapi bukan hanya dari pemerintah. Tekanan keadaan ini loh.
Isunya kalau PSSI tak KLB, kompetisi tak akan bisa jalan lagi?
Enggak. Kami cuma berharap bahwa kami ingin berubah, ingin menjadi anak baik, ingin menjadi PSSI yang lebih baik.
Tolong bantu kami supaya recovery-nya lebih baik dan cepat secara organisasi dan kompetisi. Kami berharap tim transformasi bisa bekerja maksimal.
Sejauh mana kinerja tim transformasi?
Mereka saat ini bekerja. Kebetulan semuanya sekarang berkantor di PSSI, dari FIFA, AFC, KOI, KONI, Menpora. Itu kerja keroyokan.
Semuanya dicek. SOP pertandingan semua dievaluasi. Kami berharap tim Transformasi ini bisa bekerja cepat sehingga perubahan-perubahan signifikan itu bisa segera dilakukan.
Benarkah Exco PSSI akan mundur saat kongres?
Jadi gini prosesnya. Exco memutuskan untuk percepatan KLB. Kedua, ketua dan Exco itu tidak mundur dulu. Kalau sudah menetapkan kongres, terus nanti siapa yang akan mengurusi kongres?
Jadi semua proses harus dijalani. Pertama percepatan KLB dulu, bersurat ke FIFA untuk tanggal 7 Januari kami memohon izin dari FIFA kami melakukan kongres biasa, memilih KP dan KBP.
 Ketua PSSI bersama para Exco menyatakan siap mempercepat KLB. (Tangkapan layar YouTube PSSI) |
Terus setelah itu ditetapkan KP dan KBP bekerja melakukan kerja. Prosesnya tiga bulan sampai KLB yang sesungguhnya. KP dan KBP ini bekerja secara independen di luar organisasi PSSI.
Jadi nanti semuanya jalan, nanti pas hari KLB nanti pengurus akan didemisionerkan lantas diambil alih KP untuk melakukan pemilihan. Jadi nantinya di hari yang sama akan ada ketua baru sehingga tidak ada kekosongan.
Untuk Asprov yang kosong bagaimana?
Kami akan mendorong Asprov untuk menggelar KLB. Jadi mereka nanti sudah punya ketua baru sebelum KLB PSSI.
Jadi mereka sudah punya pemimpin yang definitif, kalau nanti masih Plt saat kongres mereka hanya bisa hadir sebagai observes dan tidak punya hak suara.
[Gambas:Video CNN]