WAWANCARA EKSKLUSIF

Iwan Bule: Yang Mau Maju Jadi Ketua PSSI Sabar, Saya Belum Selesai

CNN Indonesia
Rabu, 02 Nov 2022 19:29 WIB
Sempat menghindar dari media seusai Tragedi Kanjuruhan, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule akhirnya kembali berani bersuara.
Ketua PSSI Mochamad Iriawan. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Menurut Anda apa tanggung jawab PSSI atas Tragedi Kanjuruhan?

Saya sampaikan tadi, kami mentransformasi sepak bola. Jangan ditinggalkan. Kalau saya pulang, bisa saja saya pulang.

Langkah konkretnya apa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Task force sudah dibentuk dengan sejumlah kementerian. Nanti action plan ada yang kami serahkan ke pemerintah, agar segera ditindaklanjuti. Itu bentuknya.

Sekarang sedang disusun. Nanti tanggal 14 [November] akan diserahkan. Kemudian bentuk lainnya, saya ada di sana [Malang] selama delapan hari.

Kalau mau tidak ke sana bisa saja, tapi saya tidak mau. Saya berkewajiban ikut berduka cita dengan saudara saya yang menjadi korban Kanjuruhan.

Risiko bisa saja terjadi apa-apa, tetapi saya ambil risiko itu, karena saya harus di tengah-tengah mereka. Saya bersama keluarga korban. Saya ke rumah sakit. Saya juga ke stadion. Saya lihat, kok bisa begini.

Menurut Anda kenapa bisa terjadi Tragedi Kanjuruhan?

Mungkin teman-teman bisa lihat sendiri asalnya dari apa. Saya tidak enak kalau mengomentari itu. Kan, alasan bisa terjadi itu bisa dilihat sendiri, tapi saya tidak mengomentari itu.

Mengapa PSSI, LIB, dan Arema FC saling lempar tanggung jawab?

Masing-masih sudah diberikan tanggung jawabnya. Waktu kita dipanggil TGIPF, ya kami jelaskan ini yang kami lakukan.

Ya, adapun kekurangan pasti ada, karena mereka merekomendasikan itu, urusan TGIPF. Makanya salah satunya rekomendasi saya respon kan, KLB karena merespon rekomendasi, menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan mengizinkan liga sebelum KLB.

Statuta PSSI harus diubah?

Ada rekomendasi itu. Tentu kita harus duduk bareng bersama dengan pihak terkait.

Ada rekomendasi saya dengan supaya tidak ada Asprov. Kan tidak mungkin juga. Asprov ini kepanjangan tangan kami. Ada PSSI pusat, Asprov di provinsi, ada Askab, dan Askot.

Itu kita harus duduk bareng. Kami sih terima kasih masukan itu, tapi kita harus diskusi bersama agar menjadi solusi yang terbaik.

Target KLB dari Anda apa?

Surat sudah kami layangkan kemarin. Kita tunggu balasan surat. Saya berharap FIFA segera menyetujui kongres tersebut sesuai dengan tahapannya.

Saya tidak tahu yang akan maju siapa. Itu hak masing-masing perorangan. Cuma saya mengimbau, mari kita bangun sepak bola bersama-sama.

Ini sudah ada korban Tragedi Kanjuruhan, kompetisi tidak jalan, janganlah lagi terus bermain di media, demo segala macam. Sudahlah. Apa sih yang dicari? Meskipun surat tidak tersirat, saya mengertilah.

Saya berharap kepada yang akan maju, sabar dulu. Ada waktunya nanti. Siapapun yang terbaik nanti akan jadi Ketua Umum PSSI. Ga usah ramai di media, sekarang istilahnya melakukan buzzer. Sudahlah, kan sekarang sudah KLB juga. Apa yang dicari lagi.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong.Iwan Bule harap Shin Tae Yong tak ikut mundur. (Dok PSSI)

Shin Tae Yong ingin mundur kalau anda mundur. Ini bagaimana?

Nanti dia kembali [dari Eropa] akan kami sampaikan. Kan sekarang masih di Turki.

Tidak usahlah [Shin mundur]. Kan, anak-anak kasihan. Mau Piala Dunia U-20, prestasi ditunggu oleh publik. Biarkan saya sajalah. Shin biar tetap bekerja dengan Timnas kita berlatih.

Memang reaksi Shin benar begitu?

Saya lihat di Instagramnya begitu.

Anda belum pernah ngobrol?

Pernah, tapi tidak [soal] itu [mundur]. Sekarang belum bertemu, karena dia di Turki.

Ini tidak mengganggu Shin?

Kalau lebih tepat tanya ke yang bersangkutan. Yang jelas saya minta kepada coach yang mendampingi, Nova Arianto tetap berlatih untuk Timnas U-20 yang nanti akan di Piala Dunia U-20.

Kelanjutan kompetisi nanti bagaimana?

Kita belum pastikan, karena kita masih bikin skenario-skenario dulu. Yang jelas LIB sudah membuat itu.

Apa sih polanya itu? Nanti ada cluster atau bubble to bubble dulu, seperti saat Covid-19. Bisa di satu tempat, Jawa Tengah misalnya. Nanti akan tersentralisasi di situ. Stadion kan banyak di Jawa Tengah. Konsepnya apa? Ya, mungkin tanpa penonton dulu.

Memungkinkan berubah format?

Ya. Kan masih ada sisa [jadwal kompetisi]. Baru 97 pertandingan. Masih banyak pertandingan, sehingga itu bisa bergulir untuk menyelesaikan kompetisi musim ini.

Kapan mulainya?

Kalau kita inginnya cepat. Saya tidak tahu. Nanti pemerintah yang akan menjawab. Yang penting ada rekomendasi yang mewajibkan kompetisi bisa jalan jika ada KLB. Itu kita tunggu saja. Kan, ada itu di rekomendasi TGIPF.

Jadi liga nantinya tanpa penonton dan terpusat?

Ya, konsepnya seperti itu, sentralisasi namanya, supaya menjadi gampang, mudah mengendalikan. LIB yang akan mengumumkan.

Tetapi kenapa format belum ada penonton, menurut saya harus step by step. Besok malam [Rabu, 2/11] akan dibicarakan LIB dalam manager meeting [perwakilan klub Liga 1].

Sudah berkomunikasi ke pemerintah soal liga?

Tentunya kita berharap ke pemerintah, kiranya ini bisa segera dibuka, bisa digulirkan kembali. Tentu nanti akan ada aturan yang harus disepakati bersama, seperti pengamanan.

Kan, sedang dibuat Perpol [peraturan polisi] oleh pihak kepolisian, karena memang ada ruang kosong antara aturan FIFA dengan protap kepolisian, yang ini harus disinkronkan, sehingga nanti aturannya sesuai dengan FIFA yang tertuang dalam peraturan kepolisian. Contohnya itu.

Yang lain-lain sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing. Kesehatan nanti harus bagaimana, PUPR harus bagaimana. Sekarang alhamdulillah pak Presiden sangat atensi sekali dengan sepak bola.

Kompetisi ga jalan mengganggu timnaskah?

Itu salah satunya kenapa kompetisi kita harus jalan. Supaya pemain Timnas bisa bermain di klubnya, agar performanya tidak turun.

Tapi sebentar lagi saya akan melakukan pemusatan latihan di Bali. Jadi nanti latihan lama sampai Desember menjelang Piala AFF. Itu kita lakukan di Bali.

TC menunggu Shin pulang dari Eropa?

Nanti dibagi. STY menyampaikan akan ada asisten yang dibagi. Yang penting kan STY bisa mengendalikan. Dia bisa melihat. Nanti akan dibagi oleh STY.

Kelanjutan naturalisasi bagaimana?

Pertama, yang untuk senior dulu. Sandy Walsh, Jordi Amat, sama Shyne Pattynama. Itu sedang proses.

Untuk U-20 dari tujuh sementara yang mau cuma dua. Jadi baru dua, itu pun jelas ada garis keturunan. Bagaimana mereka meyakinkan, bagaimana mereka nyaman dulu. Mereka saya anggap keluarga.

Sandy dan Jordi bisa main di AFF tidak?

Ya kita tunggu. Pemerintah kan, tinggal mengesahkan. Kita tunggu saja. Kita harap lebih cepat lebih baik untuk mendukung Timnas kita tampil di Piala AFF.

Naturalisasi U-20 akankah dilanjut setelah KLB?

Itu kan permintaan pelatih. Nanti biar diurus ketua yang baru, tapi itu kan keinginan pelatih.

Kalau saya menyerahkan semua berkaitan dengan Timnas ke pelatih. Nanti kebijaksanaan ketua yang baru apa. Kita tunggu saja. Yang jelas itu kebutuhan Timnas sesuai diminta pelatih.

Anda sempat menghindari media, sekarang sudah bicara lagi. Itu kenapa? Ada tekanan?

[Tertawa]. Tidak ada. Kinerja tim media saya yang PSSI yang kurang. Saya kan harusnya proaktif ke sana ke sini.

Saya juga wajarlah dalam kejadian itu [Tragedi Kanjuruhan] mental saya tertekan dari luar. Pastilah. Saya sedihlah. Kok zaman saya ada begini.

Apa sih, kaitan PSSI di Jakarta dengan kejadian ini di Malang. Kan sudah didelegasikan semua. Selaku regulator tatanan kebijakan mendelegasikan ke implementasi, Sekjen saya.

Sekjen mendelegasikan ke LIB. Kemudian LIB mendelegasikan ke Panpel. Jauh sekali itu. Apa saya harus tahu 306 pertandingan. Apa saya harus tanggung jawab?

Sekarang begini. Misalnya pesawat Garuda jatuh, apakah direktur utamanya harus bertanggung jawab? Jadi tersangka? Kan enggak juga. Makanya saya bingung TGIPF minta dilakukan KLB, tapi kami hormati proses hukum.

Kapan Anda akan diperiksa Polda Jatim lagi?

Kamis [3/11] saya akan datang karena kemarin kan saya sedang ada acara.

Bagaimana Anda melihat sepak bola Indonesia ke depan?

Saya rasa dengan adanya transformasi sepak bola yang sekarang sedang dilakukan, yang pendampingan dilakukan oleh FIFA dan AFC insyaAllah, karena ini menjadi suatu pembelajaran yang sangat mahal dan berharga.

Jadi semua sisi ada perbaikan-perbaikan yang tentu sepak bola sesuai yang diharapkan oleh publik dan standar FIFA. Banyak stadion yang akan diperbaiki pasti, nanti SOP pengamanan harus disesuaikan pasti itu.

(abs/jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER