Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia U-20 akan kembali melawan Moldova U-20 pada laga uji coba di Antalya, Turki, Jumat (4/11).
Di pertemuan jilid kedua kontra Moldova ini, sudah seharusnya menjadi momen Shin Tae Yong mengutak-atik taktik.
Sejauh ini Skuad Garuda Nusantara sudah menjalani tiga laga uji coba selama pemusatan latihan di Turki. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah kecenderungan STY menggunakan pemain yang itu-itu saja dalam pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya posisi kiper yang dirotasi Shin Tae Yong. Itu pun karena Cahya Supriadi baru menyusul rekan-rekan setimnya di tengah-tengah TC usai menjalani pemulihan cedera.
Kapten Timnas Indonesia U-20, Muhammad Ferarri selalu tampil penuh sejak laga pertama. Hal serupa juga dialami oleh beberapa pemain lain seperti Hokky Caraka, Marselino Ferdinan, Robi Darwis, dan Kakang Rudianto.
Sementara komposisi pemain pengganti juga monoton karena memasukkan Rabbani Tasnim dan Zanadin Fariz di babak kedua sebagai senjata rahasia untuk mempertajam lini depan.
Akibatnya beberapa nama seperti Aditya Arya, Beri Santoso, dan Arsa Ahmad hanya mendapat menit bermain yang terhitung sedikit. Padahal Shin Tae Yong membawa 35 pemain untuk menjalani program di Turki dan Spanyol.
Pelatih asal Korea Selatan itu blak-blakan enggan memberi jaminan menit bermain untuk seluruh pemain yang dibawa ke Turki. Ia hanya akan membuka peluang bagi pemain untuk turun ke lapangan jika benar-benar siap dan tim sedang butuh tenaga tambahan.
Jika menilik ramuan line-up ala Shin Tae Yong, tampak juru taktik 52 tahun itu ingin membentuk tim yang kompak dan padu dalam menjalankan strategi. Itu juga pernah ia lakukan saat TC sebelumnya jelang Piala Dunia U-20 2021 yang akhirnya ditunda.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut terlihat ingin melakukan formula serupa. Karena itu ia gemar mengandalkan segelintir wajah langganan agar permainan tim di lapangan sesuai dengan rencananya.
Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya>>>
Beruntung Indonesia kembali menghadapi lawan yang sama dalam laga uji coba terakhir di Turki sebelum beranjak ke Spanyol. Sebab Shin Tae Yong sudah mengetahui karakter permainan Moldova.
Jika hanya mengincar kemenangan, Shin Tae Yong bisa mempelajari kelemahan lawan berkaca dari laga sebelumnya. Namun dalam uji coba, jelas perlu ada misi lain di luar sekadar menjadi pemenang.
Pertandingan kedua melawan Moldova U-20 dapat menjadi kesempatan Shin Tae Yong mencoba racikan strategi baru sebagai rencana cadangan jika taktik utama tidak efektif.
Menit bermain lebih banyak layak diberikan kepada beberapa pemain seperti Beri Santoso dan Rabbani Tasnim untuk menyegarkan lini depan.
Sebab, lini depan menjadi salah satu perhatian utama Shin Tae Yong di pertemuan pertama kontra Moldova U-20. Meski Indonesia menang 3-1 dalam laga sebelumnya, seluruh gol baru bisa dicetak di babak kedua setelah mengubah strategi dan melakukan pergantian pemain.
Aditya Arsa juga pantas mendapat kesempatan lagi untuk menambah pengalaman. Sebab Shin Tae Yong tidak bisa terus-menerus bergantung pada Cahya Supriadi meski kiper muda Persija Jakarta itu tampil impresif di bawah mistar gawang.
Faktor lain yang membuat Shin Tae Yong perlu sejenak menggeser wajah lama adalah kondisi fisik pemain. Pasalnya sejumlah pemain Timnas Indonesia U-20 mengalami sakit.
Sulitnya beradaptasi dengan cuaca di Turki menjadi salah satu penyebab pemain tumbang. Memasuki musim dingin di Eropa, rata-rata pemain Indonesia yang biasa dengan hawa panas perlu berusaha ekstra keras agar tetap fit.
Terlebih lagi rombongan Garuda Nusantara akan berangkat ke Spanyol pada akhir pekan ini. Agenda TC di Turki baru separuh jalan sebelum bergerak ke Malaga dan menyelesaikan program pemusatan latihan pada awal Desember 2022.
Rangkaian agenda yang masih panjang mengharuskan Shin Tae Yong memelihara kebugaran pemain. Oleh sebab itu, melakukan rotasi adalah langkah bijak yang bisa dilakukan dalam menghadapi Moldova U-20.
[Gambas:Video CNN]