ANALISIS

Ronaldo, Manchester United, dan Kenangan yang Tak Seharusnya Diulang

CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2022 19:30 WIB
Cristiano Ronaldo memutuskan kembali ke Manchester United dan kini bisa jadi pilihan tersebut adalah sesuatu yang disesalinya.
Cristiano Ronaldo memutuskan mengulang kenangan bersama Manchester United. (AFP/ANDREW YATES)

Ronaldo melakukan pertaruhan besar untuk kembali ke Manchester United. Ia mempertaruhkan nama besar dan keagungan yang telah ia ukir di periode pertama kariernya di Old Trafford untuk menolong Manchester United yang tengah paceklik gelar kembali menjelma jadi tim juara.

Taruhan dilakukan dan Ronaldo kalah dalam pertaruhan ini. Meski di musim pertama Ronaldo tampil mengkilap, bibit-bibit perselisihan dengan Ralf Rangnick sudah mulai mencuat di paruh kedua kompetisi Liga Inggris musim lalu.

Situasi yang tak kondusif itulah yang kemudian membuat isu Ronaldo ingin pindah sudah muncul sejak awal musim ini. Hal itu masih ditambah kondisi MU yang tidak membaik dari segi prestasi karena gagal lolos ke Liga Champions.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pergantian pelatih ke tangan Erik Ten Hag juga tidak membawa angin segar. Sosok Ten Hag adalah sosok keras dan punya pendirian yang kuat. Ten Hag merasa semua harus tunduk di bawah kendalinya karena ia adalah pemegang kendali tim.

Sedangkan Ronaldo merasa ada banyak janji-janji yang diingkari terhadapnya. Ia merasa mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya ia dapatkan.

Posisi Ronaldo kali ini tidak sepenuhnya cukup kuat dalam pertikaian dengan Ten Hag. Dari segi statisik, Ronaldo mengalami penurunan ketajaman.

Soccer Football - Europa League - Group E - Omonia v Manchester United - GSP Stadium, Strovolos, Cyprus - October 6, 2022 Manchester United's Cristiano Ronaldo reacts REUTERS/Yiannis KourtoglouCristiano Ronaldo mulai bermasalah sejak paruh kedua musim lalu. (REUTERS/YIANNIS KOURTOGLOU)

Catatan itu yang kemudian jadi alasan kuat bahwa Ronaldo memang mulai layak dicadangkan. Terlebih beberapa hasil bagus justru didapat Manchester United ketika Ronaldo tidak terlibat dalam permainan.

Ronaldo dan Ten Hag sempat melakukan 'gencatan senjata'. Tetapi lagi-lagi Ronaldo tak berdaya memberikan bukti nyata.

Hubungan yang sudah rentan itu akhirnya hancur berkeping-keping dengan kehadiran wawancara Ronaldo dengan Piers Morgan. Dalam wawancara tersebut, Ronaldo menyudutkan banyak pihak di Manchester United, mulai Erik Ten Hag hingga jajaran manajemen Manchester United yang dianggapnya tidak banyak memberikan pembaruan.

Bila waktu bisa diulang, mungkin bakal lebih baik bagi Ronaldo untuk tidak kembali ke Manchester United. Dengan begitu, sosok Ronaldo tetap akan dikenang sebagai sosok pahlawan besar yang pergi menghilang dan selalu dirindukan.

Tidak seperti sekarang, ketika sebagian pendukung Manchester United menganggapnya sebagai pemain tua yang tidak menerima kenyataan bahwa kepentingan tim di atas segalanya.



(putra permata tegar idaman/sry)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER