Pelatih Belgia Roberto Martinez coba membesarkan hati pemain usai kalah 0-2 dari Maroko di laga kedua Piala Dunia 2022.
Belgia yang di atas kertas unggul atas Maroko tidak berdaya dan kebobolan dua gol di babak kedua. Abdelhamid Sabiri dan Zakaria Aboukhlal menamatkan perlawanan Belgia di laga tersebut.
"Ya, ini adalah hasil yang berat. Tentu saja gol pertama berpengaruh besar terhadap hasil akhir."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gol itu berasal dari situasi bola mati dan pada titik itu, kami tidak bisa memperagakan permainan yang kami inginkan," ucap Martinez seperti dikutip dari 90 min.
Martinez menganggap kemenangan Maroko atas Belgia tidaklah sepenuhnya mengejutkan.
"Hal ini yang bisa terjadi di Piala Dunia," ujar Martinez.
Dengan kekalahan dari Maroko, nasib Belgia masih berada di tangan mereka sendiri. Namun Belgia bakal melalui jalan terjal untuk bisa lolos ke babak 16 besar.
Pasalnya Belgia kini harus menghadapi Kroasia di laga terakhir grup F. Padahal Belgia dan Kroasia awalnya adalah tim yang diprediksi bisa jadi wakil grup F ke babak 16 besar.
Belgia masuk daftar tim favorit juara. Hal itu tak lepas lantaran materi tim berkilau bintang yang sedang mereka miliki.
Belgia di era ini bahkan disebut sebagai Generasi Emas karena terdiri dari banyak bintang. Kevin De Bruyne, Eden Hazard, Romelu Lukaku, Thibaut Courtois, dan Toby Alderweireld adalah contoh pemain bintang yang ada di skuad Belgia saat ini.
![]() |
Namun Generasi Emas Belgia belum mampu mengangkat trofi meskipun sudah menjadi tim peringkat satu dunia dan terus diperhitungkan di tiap kejuaraan besar.
Piala Dunia 2022 diyakini bakal jadi kesempatan terakhir Generasi Emas Belgia bermain bersama karena usia para penggawa sudah menginjak 30 tahun atau lebih.
(ptr/nva)