Matthaus Tunjuk Sosok yang Berdosa di Balik Jerman Tersingkir

CNN Indonesia
Senin, 05 Des 2022 14:08 WIB
Legenda Jerman, Lothar Matthaus menyebut sejumlah pihak yang harus bertanggung jawab di balik kegagalan Jerman lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022.
Jerman gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. ( REUTERS/WOLFGANG RATTAY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Legenda Jerman, Lothar Matthaus menyebut sejumlah pihak yang harus bertanggung jawab di balik kegagalan Der Panzer lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022.

Matthaus menganggap timnas Jerman diganggu oleh hal-hal lain di luar urusan teknis sepak bola. Salah satunya terkait protes soal larangan penggunaan ban kapten pelangi tanda dukungan kepada kelompok LGBTQ.

Menurut Matthaus, Oliver Bierhoff sebagai Direktur Tim Nasional harus bisa melindungi para pemain agar bisa tetap fokus pada tujuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oliver Bierhoff tentu saja bertanggung jawab karena dia tidak bisa mengatasi tekanan dari luar. Bukan hanya dia, namun juga presiden dan orang-orang yang bertugas di DFB [Federasi Sepakbola Jerman]. Mereka membiarkan pelatih dan tim terpuruk," kata Matthaus pada Sky Sports Germany seperti dikutip dari Daily Mail.

Matthaus lalu menunjuk sosok Presiden DFB Bernd Neuendorf sebagai sosok yang pendiriannya tidak jelas. Hal itu pula yang diyakini membuat pemain-pemain Jerman berada dalam posisi sulit.

"Saya harap DFB bisa berbicara sejujurnya tentang kesalahan mereka. Saya menyoroti Presiden Neuendorf, sosok yang mengkritik segalanya di Doha sebelum Piala Dunia berlangsung dan kemudian saya melihatnya duduk di dekat Gianni Infantino saat laga berlangsung lalu tersenyum ke kamera selama tiga menit."

"Para pemain menyadari itu, mereka [timnas Jerman] ada dalam tekanan karena jadi contoh dan melakukan protes, namun kemudian mereka melihat sosok yang meminta hal itu tersenyum di hadapan kamera," ucap Matthaus.

Matthaus juga tak lupa menyoroti kinerja Hansi Flick. Walaupun Matthaus menilai penampilan Jerman di Piala Dunia 2022 lebih baik dibanding saat tersingkir di Rusia empat tahun lalu, kegagalan lolos ke 16 besar tetap merupakan aib.

"Tim tidak terlatih dengan baik dan itu adalah kesalahan yang harus diarahkan pada pelatih, meskipun sebelumnya saya tidak pernah mengkritik Hansi Flick."

"Menurut saya dia pelatih yang tepat namun seharusnya bisa lebih baik dalam persiapan."

[Gambas:Video CNN]



(ptr/rhr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER