Tak bisa dimungkiri Neymar dan Vinicius Junior menjadi pemain paling berbahaya di Brasil saat ini, selain Richarlison sebagai pemain tersubur.
Richarlison memimpin daftar pemain tersubur Brasil dengan tiga gol dan Neymar sebagai pencipta peluang terbanyak, delapan kali. Adapun Vinicius mengoleksi dua assist.
Brasil juga punya gelandang tangguh seperti Casemiro. Pemain Manchester United ini terbukti tampil garang dalam empat laga. Ia 80 kali menghentikan serangan lini tengah lawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sisi bertahan, Brasil punya Marquinhos yang tampil tenang. Pemain 28 tahun tampil solid bersama Thiago Silva. Sejauh ini Brasil baru kebobolan satu kali dari empat pertandingan.
Bisakah Kroasia menghentikan bintang-bintang Brasil? Selalu ada peluang, tetapi bukan perkara mudah. Untuk itu Vatreni harus melakukan rangkaian strategi yang jeli dan tepat.
Dalam urusan pertahanan, Kroasia mengandalkan bek muda bertopeng, Josko Gvardiol. Pemain 20 tahun ini berkolaborasi dengan Dejan Lovren di jantung pertahanan.
Sejauh ini kinerja keduanya mendapat acungan jempol. Dari empat pertandingan, gawang Kroasia hanya kebobolan dua kali. Kinerja kiper Dominik Livakovic juga mengesankan.
Tak kalah penting, Kroasia mengandalkan Mateo Kovacic sebagai pematah serangan lawan di lini tengah. Pemain Chelsea ini 159 kali melakukan aksi perusakan saat lawan menekan.
Masalah utama Kroasia hanya soal kreativitas serangan saat Luka Modric diganti. Pemain 37 tahun ini tak pernah main penuh 90 menit karena faktor kebugaran yang menurun.
Penggantinya Lovro Majer sejatinya bisa tampil tak kalah terampil, hanya saja belum setara Modric. Apalagi Modric merupakan kapten yang posisinya sangat vital dalam permainan tim.
Karenanya duel Kroasia versus Brasil pada babak delapan besar Piala Dunia 2022 akan banyak dipengaruhi kedisiplinan dan mentalitas perjuangan dalam menghadapi situasi genting.