Jakarta, CNN Indonesia --
Pelatih Walid Regragui kini punya julukan baru dari Mr Avocado Head atau Si Kepala Alpukat menjadi Mourinho Maroko di Piala Dunia 2022.
Pelatih Maroko Walid Regragui sukses membawa Singa Atlas bikin geger Piala Dunia 2022. Regragui sukses membawa Maroko berhasil melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2022.
Kesuksesan itu membuat Maroko menjadi negara Arab pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya banyak kritikus yang mencemooh dan meremehkan Regragui dengan menyebutnya Mr Avocado Head atau Si Kepala Alpukat.
Tetapi kini pelatih berkepala plontos itu justru mampu membungkam para kritikus tersebut dengan membawa Maroko menembus babak semifinal Piala Dunia 2022.
Maroko berhasil lolos ke semifinal Piala Dunia 2022 usai membungkam Portugal di babak delapan besar, Sabtu (10/12) malam WIB.
Kesuksesan Regragui itu kini membuatnya mendapatkan julukan baru di Piala Dunia 2022 yaitu Mourinho Maroko. Begitulah media atau pers Maroko khususnya, memberikan julukan tersebut kepada Regragui karena gaya permainannya yang mirip strategi Jose Mourinho.
Seperti prinsip Mourinho, Regragui adalah pelatih yang tidak peduli dengan ball possession. Bagi Regragui tidak penting main cantik karena yang dicatat dalam sejarah adalah hasil akhir permainan.
Karena itu Regragui tidak peduli jika timnya bermain bertahan kemudian melancarkan serangan balik sebagai strategi andalan yang sukses mengalahkan Belgia di fase grup, menjungkalkan Spanyol di 16 besar, dan mengalahkan Portugal di 8 besar.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Walid Regragui lahir di Corbeil-Essonnes, Prancis, pada 23 September 1975. Sebelum menjadi pelatih, Regragui lebih dulu berkarier sebagai pesepakbola profesional dengan bermain di posisi bek kanan.
Regragui pernah memperkuat klub kenamaan di Prancis seperti Toulouse FC pada 1999-2002. Ia juga sempat membela klub Spanyol Racing Santander pada 2004-2006.
Regragui pun pernah memperkuat timnas Maroko pada selama delapan tahun dari 2001 hingga 2009 dengan mencatatkan 45 caps.
Saat menjadi pemain, Regragui memang hanya merasakan satu gelar juara League 2 pada 2001/2002 bersama klub Ajaccio. Tetapi saat berkarier menjadi pelatih, Regragui punya segudang prestasi yang membanggakan.
Di sepanjang kariernya sebagai pelatih, Regragui baru tiga kali menangani klub yaitu di FUS Rabat Maroko pada 2014-2019, Al Duhail Qatar pada 2020, dan Wydad SC Maroko pada 2021-2022.
Luar biasanya pelatih berkepala pelontos itu selalu sukses mempersembahkan gelar juara di tiga klub yang dilatihnya.
 Pelatih Maroko Walid Regragui dilempar pemain usai lolos ke semifinal Piala Dunia 2022. (AP/Julio Cortez) |
Pada 2013/2014 Regragui sukses membawa FUS Rabat menjuarai Piala Maroko dan 2015/2016 dia mengantarkan klub yang sama juara Liga Maroko. Dia pun berhasil mendapatkan penghargaan pelatih terbaik Liga Maroko pada 2015/2016.
Kemudian pada 2019/2020, Regragui berhasil membawa Al Duhail menjuarai Qatar Stars League.
Di 2021/2022,Walid Regragui secara sensasional membawa klub Wydad AC menjuarai Liga Maroko sekaligus Liga Champions Afrika. Dia pun mendapatkan penghargaan pelatih terbaik Liga Maroko pada 2021/2022.
Catatan prestasi ini yang membuat Regragui dipercaya untuk menjadi pelatih timnas Maroko pada Agustus 2022 setelah kepergian arsitek asal Bosnia Vahil Halilhodzic.
Pelatih 47 tahun itu mengungkapkan cara mengasah mentalitas pemenang pada para pemain timnas Maroko.
"Saya mengatakan kepada [para pemain saya] kami harus bangga dengan diri kami sendiri," kata Regragui dikutip dari Reuters.
"Ini kesempatan yang tidak mungkin terulang. Sayangnya, saya tidak bermain di Piala Dunia. Tuhan kini memberi saya kesempatan untuk mengukir sejarah sebagai pelatih. Saya adalah orang paling bahagia di dunia. Saya pikir orang Afrika bisa melangkah jauh, mengapa tidak bermimpi memenangkan Piala Dunia? Kami ingin generasi berikutnya berani bermimpi," ucap Regragui menambahkan.
Kehangatan antara Regragui dan para pemainnya juga bisa dirasakan selama latihan karena dia memperlakukan pasukannya seperti teman.
"Mereka suka memukul kepala saya. Mungkin itu membawa keberuntungan bagi mereka," kata Regragui.
[Gambas:Photo CNN]