Pelatih Maroko Walid Regragui membawa-bawa juru latih Manchester City Pep Guardiola ketika disinggung soal gaya main Achraf Hakimi dan kawan-kawan.
Maroko menjadi kejutan di Piala Dunia 2022. Kecuali rakyat negara tersebut, mungkin tak ada yang menjagokan Maroko melangkah sejauh ini.
Gaya main Maroko lantas jadi sorotan. Maroko lebih sering bermain tanpa bola. Menunggu lawan melakukan kesalahan dan berupaya seefektif mungkin memanfaatkan peluang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penguasaan bola Maroko tak pernah lebih dari 50 persen. Bahkan saat melawan Spanyol di babak 16 besar, Skuad Singa Atlas hanya memiliki penguasaan bola di kisaran 22 persen.
"Luar biasa bagaimana Anda, jurnalis sepak bola, menyukai angka-angka penguasaan bola ini. Tetapi itu tidak bagus ketika Anda hanya bisa melepaskan empat tembakan," ujar Regragui ketika ditanya soal bermain lebih aktif menguasai bola dalam laga melawan Prancis.
Regragui kemudian membahas Man City yang dilatih Guardiola dan dihuni pemain-pemain top. Regragui mengaku Maroko bisa tampil cantik jika punya pemain seperti Kevin De Bruyne atau Bernardo Silva.
"Anda bicara soal expected goals, tetapi tidak bagus jika pemain gagal memanfaatkan empat kesempatan. Saya juga mengidolakan Pep Guardiola, tetapi ketika Anda punya Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, dan pemain kelas dunia lainnya, maka itu mungkin dilakukan."
"Kami tahu banyak jurnalis Eropa mengkritik gaya permainan kami dan mereka tidak menyukai kami yang bermain cerdik. Tetapi cara untuk menang tidak hanya satu. Saya pikir pada awalnya kami diberi peluang 0,01 persen untuk memenangkan Piala Dunia. Sekarang kami memiliki 0,03 persen. Ya kita akan menghancurkan statistik itu," papar Regragui dikutip dari Dailymail.
Maroko menjadi kesebelasan asal Afrika pertama yang mampu menapaki semifinal Piala Dunia. Regragui dan anak asuhnya bakal berupaya menyempurnakan capaian di Qatar dengan ambisi mengalahkan Prancis.
(nva/jal)