2. Orn Chanpolin
Orn Chanpolin juga dapat menjadi ancaman berarti bagi Timnas Indonesia. Gelandang 24 tahun itu sudah membuktikan kualitasnya sebagai pemain berbahaya.
Saat melawan Filipina, Chanpolin menyumbang satu gol. Naluri serangannya terbilang impresif dalam proses golnya ke gawang Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain klub Pnom Penh Crown itu menyambar bola liar di dalam kotak penalti dengan tendangan keras. Upaya itu tidak mampu dibendung oleh kiper Filipina.
Orn Chanpolin wajib dihentikan lebih awal sebelum mendekati zona pertahanan. Ini menjadi tanggung jawab Marc Klok untuk membatasi pergerakan Chanpolin di sektor tengah.
Peran barisan pertahanan juga penting. Shin Tae Yong perlu menyusun pola bertahan yang tepat agar kaki Chanpolin tidak membahayakan gawang Indonesia.
3. Lim Pisoth
Lim Pisoth dapat menghadirkan kejutan bagi lawan. Kemampuan berlari di atas rata-rata berpotensi merepotkan Timnas Indonesia.
Kemampuan individu dalam mengutak-atik bola pemain 21 tahun itu sangat berguna bagi Kamboja dalam membangun serangan. Itu menjadi alasan Lim Pisoth menjadi salah satu pilihan utama Ryu Hirose sebagai sayap kanan.
Ini menjadi tugas bek kiri Indonesia saat melawan Kamboja. Terlebih lagi jika Pratama Arhan belum fit dan tidak bisa berlaga di laga perdana.
Shin Tae Yong perlu memutar otak untuk mengganti Arhan. Beberapa opsi sejatinya dapat dipasang di posisi bek kiri.
Edo Febriansyah dapat menjadi pilihan Shin Tae Yong sebagai bek kiri. Begitu juga Yakob Sayuri yang pernah bermain sebagai bek kiri di laga kedua kontra Curacao untuk menggantikan Arhan.
(ikw/ikw)