ANALISIS

Alarm Tanda Bahaya Berbunyi untuk Badminton Indonesia di 2022

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 31 Des 2022 11:50 WIB
Bencana besar belum hadir nyata, namun PP PBSI patut sadar bahwa alarm tanda bahaya telah menyala di 2022.
Irwansyah sendirian memegang tunggal putra utama di 2022. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Ketika pengumuman pelatih Pelatnas Cipayung tahun 2022 dilakukan, Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky menyatakan Irwansyah untuk sementara sendirian memegang nomor tunggal putra utama setelah Hendry Saputra tidak lagi jadi pelatih pelatnas.

Rionny menyatakan PBSI akan mencari pengganti Hendry Saputra. Namun ternyata kata 'sementara' itu masih terus berlangsung hingga akhir 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irwansyah, yang berstatus sebagai asisten pelatih, sendirian memegang tunggal putra tanpa pengganti Hendry Saputra dalam hari-harinya. Terlepas dari mekanisme keseharian bahwa latihan tunggal putra bisa dibantu pelatih pratama, posisi kosong pelatih tunggal putra sepanjang 2022 jelas menimbulkan tanda tanya.

Irwansyah tentu bakal keteteran memegang sembilan tunggal yang masuk kategori utama, lantaran pelatih pratama pun sudah punya program dan tanggung jawab mereka masing-masing.

Dampaknya, peringkat pemain di luar Ginting, Jonatan, Chico, dan Vito masih tidak menggembirakan. Per 27 Desember, nama-nama di luar itu masih ada di luar posisi 80 besar dunia bahkan 100 besar dunia.

Hal serupa juga sebenarnya ada di nomor tunggal putri. Rionny Mainaky yang merupakan Kabid Binpres ditugaskan merangkap sebagai pelatih tunggal putri.

Rionny Mainaky jelang BWF World Tour Finals (Arsip PBSI)Rionny Mainaky saat ini punya menjabat Kabid Binpres sekaligus pelatih tunggal putri. (Arsip PBSI)

Situasi ini tentu tidak terasa tepat lantaran tugas utama Rionny adalah Kabid Binpres yang berarti ia menyusun program besar Pelatnas Cipayung sekaligus melakukan evaluasi terhadap kinerja para pelatih di lima nomor yang ada.

Dengan ia ikut memegang nomor tunggal putri, penilaian terhadap program maupun target di nomor tunggal putri pun tidak akan berjalan sempurna seperti halnya bila ia melakukan pengamatan maupun penilaian terhadap nomor lainnya.

Sebagai gambaran bahwa nomor tunggal putri Indonesia masih tertinggal: Selain Gregoria, saat ini belum ada tunggal putri Indonesia yang mampu untuk 'sekadar' menembus posisi 40 dunia.

Di akhir tahun 2022, Nova Widianto sudah memutuskan untuk hengkang sebagai Kepala Pelatih nomor ganda campuran. Jangan sampai situasi yang sama dengan nomor tunggal putra dan tunggal putri kembali terulang.

Pasukan ganda campuran Pelatnas Cipayung yang seolah belum siap memegang tongkat estafet dari pensiunnya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kini mulai bisa memberikan respons positif di akhir 2022. Jangan sampai momentum tersebut terhambat lantaran kekosongan posisi pelatih dalam posisi lama.

Para pengurus PP PBSI di bawah Agung Firman Sampurna harus bergerak. Mereka harus sigap menentukan nama-nama untuk mengisi posisi-posisi yang saat ini sedang kosong dalam struktur kepelatihan. Dengan demikian, Rionny Mainaky bisa fokus pada tugasnya sebagai komandan utama dalam kepelatihan.

Sejumlah pertanda bahaya sudah menyala di 2022. PP PBSI dan Tim Badminton Indonesia yang akan menentukan, apakah langkah-langkah yang mereka tunjukkan di 2023 bisa meredam alarm tanda bahaya agar tidak makin berbunyi kencang.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER