Perwakilan FIFA mengapresiasi perkembangan fasilitas di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur, menjelang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Mei-Juni 2023.
Perwakilan FIFA, bersama jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI dan PSSI, mengunjungi Stadion GBT, Kamis (12/1). Perwakilan FIFA itu melakukan pengecekan persiapan Stadion GBT menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, mengklaim pihak FIFA mengapresiasi perkembangan perbaikan Stadion GBT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keseluruhan mereka (FIFA) mengapresiasi upaya kami dalam melakukan perbaikan fasilitas di GBT," ujar Wiwiek dikutip dari Antara.
"Setelah kunjungan FIFA pada Juli 2022 lalu, pemkot bersama jajaran stakeholder lainnya masih menjaga komitmen standar lapangan kelas dunia. Pada kunjungannya kali ini, FIFA pun mengapresiasi kinerja kami hingga proses saat ini," kata Wiwiek.
Wiwiek mengatakan dalam kesempatan kunjungan perwakilan FIFA kali ini, ada beberapa poin yang didiskusikan bersama seperti halnya kesiapan media center, broadcast, manajemen sekuriti dan teknikal servis.
Selain itu ada beberapa poin lain yang harus dibenahi, yakni terkait pasokan listrik dan beberapa item yang menjadi perhatian Kementerian PUPR untuk dibenahi. Selain itu FIFA meminta akses khusus penonton difabel di bagian area khusus dari Gate 1 Stadion GBT.
"Jadi nanti kami buatkan jalur khusus dari gate 1, nanti ada akses menuju ke bagian tribune," ujar Wiwiek.
Bukan hanya berkunjung ke Stadion GBT, perwakilan FIFA juga melakukan survei di Lapangan Thor dan Gelora 10 November. FIFA disebut puas dengan fasilitas lapangan latihan tersebut, mulai lapangan latihan A dan C di GBT hingga Gelora 10 November.
Sedangkan untuk akses jalan menuju ke Stadion GBT, FIFA menilai sudah sangat baik dan mudah dijangkau.
"Selanjutnya, kami serahkan kepada Kementerian PUPR sesuai dengan timeline yang akan dikerjakan, sedangkan pemkot hanya melakukan pendampingan," kata Wiwiek.
(har)