ANALISIS

Fajar/Rian Bising di Tanah yang Masih Asing

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2023 09:59 WIB
Fajar/Rian sukses memenangkan Malaysia Open 2023. (Arsip PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Membayangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berjalan menuju panggung final Malaysia Open 2023 adalah membayangkan seseorang tengah berjalan di tanah yang masih asing, ketika orang-orang di sekitar mereka sudah terbiasa dengan segala situasi yang ada.

Entah apa yang ada dalam pikiran Fajar/Rian, entah Fajar/Rian menyadari atau tidak, para pemain nomor satu dunia di lima nomor yang ada berhasil masuk final di Malaysia Open 2023. Seperti halnya Fajar/Rian, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, Chen Qingchen/Jia Yifan, Akane Yamaguchi, dan Viktor Axelsen bisa menembus partai final.

Namun Fajar/Rian memiliki perbedaan dibanding para pemain tersebut. Walaupun di tahun lalu juga sempat terjadi pergeseran peringkat di beberapa nomor, nama-nama seperti Zheng/Huang, Chen/Jia, Akane, dan Axelsen adalah nama-nama yang sudah terbiasa duduk di posisi nomor satu dunia.

Mereka adalah nama yang sudah terbiasa berada di tanah para raja, duduk di singgasana, dengan segala tekanan dan beban yang ada.

Mereka sudah bergelimang gelar, termasuk di turnamen kategori Super 1000. Sedangkan Fajar/Rian, turnamen Super 1000 adalah sesuatu yang masih terus mereka buru.

Dalam urutan pertandingan final Malaysia Open 2023, Fajar/Rian ditempatkan di nomor urut terakhir. Satu per satu para penguasa nomor satu dunia maju ke lapangan, dan satu per satu dari mereka berhasil membawa pulang kemenangan.

Keempat penguasa sudah menunaikan tugasnya. Mereka menambah lagi sebuah gelar bergengsi dalam deret gelar mewah yang sudah ada dalam daftar panjang kemenangan mereka.

Fajar/Rian kemudian masuk lapangan di laga terakhir. Entah apakah Fajar/Rian memikirkan kemenangan yang diraih para pebulutangkis nomor satu dunia di empat nomor final sebelumnya. Namun yang pasti, mereka sadar bahwa banyak tuntutan yang harus mereka jawab setelah duduk di posisi nomor satu dunia.

Fajar/Rian bisa tampil apik dalam perjalanan mereka di Malaysia Open. (Arsip PBSI)

Lawan yang dihadapi pun terbilang agak tricky, yaitu Liang Weikeng/Wang Chang. Dari segi umur dan pengalaman, Liang/Wang ada jauh di bawah Fajar/Rian. Situasi itu tentu menambah beban lain yang harus dibawa oleh Fajar/Rian.

Namun ternyata Fajar/Rian bisa menjalani laga final dengan penuh ketenangan. Fajar/Rian bahkan menjadikan partai puncak Malaysia Open tempat bagi mereka untuk bersenang-senang unjuk kemampuan.

Baca lanjutan tulisan ini di halaman berikut ...

Nomor Satu Dunia Tak Jadi Beban


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :