WAWANCARA EKSKLUSIF

Irwansyah: Saya Ingin Lihat All Indonesian Final di Turnamen Besar

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Kamis, 02 Feb 2023 19:10 WIB
Pelatih tunggal putra, Irwansyah punya tanggung jawab besar membangkitkan kejayaan tunggal putra Indonesia. Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Irwansyah.
Irwansyah yakin persaingan di sektor tunggal putra Pelatnas Cipayung bakal ketat menuju Race to Olympics. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Bagaimana penilaian Anda terhadap karier Anda sebagai pemain dahulu? Apakah merasa jadi pemain yang gagal?

Saya tidak pernah menyesal, memang saya tidak seperti teman-teman saya yang berprestasi tapi saya sudah melakukan semuanya. Saya disiplin dan bekerja keras. Namun memang ada sejumlah kendala cedera.

Ada saraf di pinggang yang terjepit, kata profesor juga bilang bisa lumpuh. Ada di sini [kaki] yang sobek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahulu saya sering latihan tambahan, teman-teman sudah pulang saya masih latihan. Pagi-pagi jam 5 saya skipping, apa saja, tapi kondisi badan tidak mengizinkan.

Tidak ada penyesalan bagi saya, mungkin Allah kasih jalan yang berbeda.

Tetapi dahulu ketika saya cedera pinggang, saya 21 hari harus dirawat. Saat itu saya sempat berpikir," Kenapa kok bisa begini padahal saya sudah melakukan semuanya?"

Dahulu makanan dan sepatu kan berbeda dibanding sekarang. Sepatu dulu tidak bagus dan lari juga di aspal. Sekarang sudah ada latihan fisik yang benar-benar tahu detail, kalau dulu itu kami semangat saja tapi tidak ada yang mengarahkan.

Kalau dibilang gagal, saya tidak tahu, tetapi memang cedera saya banyak banget. Saya banyak sakit ketika sedang tampil bagus. Jadi itulah saya putuskan ketika ada tawaran di Wales saya terima.

Berapa lama Anda di Pelatnas Cipayung saat jadi pemain?

Di sini saya masuk tahun 1996 bulan November, saya lahir tahun 1974. Saya baru masuk pelatnas usia 22, tapi saya akhirnya dipanggil juga dan rezeki tidak kemana.

Saya masuk pelatnas itu terlambat, jadi memang saya terus berprinsip, kalau memang sudah rezeki pasti bisa. Untungnya ada dukungan dari orangtua, pelatih, termasuk Koh Hendry Saputra, pelatih saya dulu.

Saya sampai tahun 2000 di Pelatnas. Karena generasi yang di bawah-bawah mulai ada, jadi saya terima tawaran tahun ke Wales pada 2001.

Irwansyah, pelatih Tunggal Putra PelatnasIrwansyah menilai ia sudah mengerahkan segala hal yang ia bisa selama jadi pemain sehingga tak punya penyesalan. (Arsip PBSI)

Pelajaran yang mau diberikan kepada pemain berdasarkan pengalaman Anda sebagai pemain dahulu?

Kalau dari pengalaman saya, saya ingin mereka harus berusaha 100 persen. Mereka harus 100 persen disiplin dan jaga kondisi. Setelah itu kita serahkan ke Allah.

Percaya enggak percaya, kerja keras itu penting. Rezeki itu tidak akan ke mana-mana dan itu yang menguatkan saya sampai sekarang.

Kalau belum juara tidak apa-apa, pasti suatu hari dapat. Pertama yang penting kerja keras dan disiplin. Kalau tidak bakal saya coret, itu prinsip saya.

Orang yang punya bakat hebat tapi malas, itu saya juga tidak mau. Mending orang yang bekerja keras tapi biasa-biasa saja karena bisa diarahkan.

Ada satu dongeng yang pernah saya ceritakan pada para pemain tunggal putra. Begini ceritanya:

Suatu ketika ada orang tua dan keledai tua hidup di tempat yang jauh dari kota. Karena sudah tua, dia ingin pergi ke kota dan melihat kota sebelum meninggal dunia. Agar ia bisa meninggal dengan tidak lagi penasaran terhadap bayangan tentang kota."

Pergilah dia dengan menaiki keledai. Di tengah gurun, ia mendengar komentar,'Bodoh sekali, keledai sudah tua di cuaca panas seperti ini, malah dinaiki'.

Mendengar komentar itu, Pak Tua itu turun dan menuntun keledai miliknya. Lalu ia berpapasan dengan orang lain dan mendengar komentar,'Bodoh orang itu, punya keledai, tetapi tidak dinaiki padahal dia sudah tua. Apa salahnya dinaiki'.

Pak Tua itu bingung, karena dinaiki salah, dituntun juga salah.

Karena perjalanan menuju kota masih jauh, keledai milik Pak Tua sudah terlihat lelah. Namun Pak Tua tak mau menyerah begitu saja dan ia merasa masih kuat. Karena sebelum malam harus tiba di kota, Pak Tua lalu menggendong keledai tersebut dan terus berjalan agar tiba di kota lebih cepat.

Lalu mereka berpapasan lagi dengan orang lain. Terdengarlah komentar,'Ini orang sarap atau gimana, punya keledai kok bisa digendong'.

Dongeng ini menceritakan kehidupan, apapun yang kita buat, bisa tetap salah di mata orang. Jadi saya bilang ke anak-anak bahwa kalian tidak perlu khawatir apa kata orang.

Yang penting kalian lakukan yang terbaik. Selagi tidak ganggu orang.

Chico Aura Dwi Wardoyo melaju ke final Indonesia Masters 2023 setelah mengalahkan Angus Ng Ka Long dengan angka 17-21, 27-25, 22-20 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 28 Januari 2023. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)Irwansyah berpesan pada Chico Aura Dwi Wardoyo dan kawan-kawan untuk tidak terlalu mengkhwatirkan pandangan orang lain. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Jonatan Christie peringkat dua, Anthony Ginting peringkat tiga. Tetapi Viktor Axelsen seperti masih terlalu dominan sebagai pemain peringkat pertama. Bagaimana melihat persaingan di tunggal putra dunia secara keseluruhan dengan sosok Axelsen dominan saat ini?

Persaingan itu ketat, memang ketemu Axelsen itu berbeda karena tinggi. Pemain lain rata-rata tingginya sama, kalau Axelsen itu tinggi dan bisa bermain seperti orang yang tidak tinggi.

Agak bingungnya di situ, tetapi Kunlavut bisa menang, berarti semua orang juga bisa menang.

Strategi sudah ada, tapi penyelesaian seperti angin dan situasi di lapangan kerap membuat pemain kita ragu. Itu yang perlu diubah.

Kepercayaan diri Axelsen itu tinggi setelah juara di banyak kejuaraan. Jadi buat dia kayak enak di lapangan. Saya mau pemain kita kalau lawan Axelsen itu harus percaya diri melebihi dia.

Soal mental kan siapa yang berani di lapangan, jadi bisa buat musuh itu meredup. Itu yang masih diproses. Saya yakin pemain saya bisa mengalahkan Axelsen.

Sudah ada pembicaraan soal Race to Olympics ke pemain-pemain tunggal putra?

Kami sudah membicarakan tapi saya tidak mau mereka terlalu panik. Semua kejuaraan itu penting. Olimpiade itu penting tapi tidak boleh begitu-begitu banget. Tidak perlu seperti dikejar-kejar, yang penting persiapan bagus terus.

Super series itu juga penting, yang penting fokus tapi tetap enjoy. Tidak boleh tertekan.

Olimpiade slot-nya maksimal cuma dua. Bagaimana melihat peta persaingan di tunggal putra?

Pasti semua punya peluang, mereka punya kesempatan dan saya ngomong itu ke semuanya. Buat Jonatan dan Ginting juga bagus karena tidak mau lengah walaupun teman baik. Mereka tidak boleh ketinggalan satu sama lain.

Kehadiran Chico dan Vito itu buat Jonatan dan Ginting tidak lengah.

Tetapi mereka semua harus tetap enjoy tidak boleh panik.

Siapa tunggal putra Indonesia terbaik sepanjang masa?

Banyak, saya tidak bisa sebut satu-satu. Saya menghargai kerja keras dan prestasi para legenda yang mengharumkan nama bangsa. Jadi kalau disebut satu, susah.

Saya sebagai pelatih juga ingin menjadikan pemain-pemain saat ini seperti legenda-legenda yang ada.

Itu kan buat kepentingan bangsa dan negara, bukan buat saya pribadi.

Kenapa dipanggil bang Aboy?

Saya itu dari Medan, papa saya ada keturunan India. Orang keturunan India di Medan itu, anak kecilnya dipanggil Aboy. Aboy itu anak laki-laki.

Jadi seiring berjalan waktu, setelah pindah dari tempat nenek lalu ke tempat saya tumbuh, saya dipanggilnya juga Aboy dari kecil. Kebawa sampai besar.

Papa dan Mama saya sering manggil, "Mana si Aboy?"

Panggilan itu dari keluarga dan akhirnya kebawa sampai besar. Kalau di luar-luar sih tetap Irwan. tapi sampai sekarang orang yang kenal dekat sama saya itu memanggil saya Aboy.

Oke saja mana saja nama yang dipilih orang yang manggil.

Kadang-kadang orang memanggil saya 'Ir' karena untuk menyingkat saja. Atau 'Wan' juga oke saja, tapi kalau di bulutangkis panggilnya sering Irwan atau karena sekarang jadi pelatih,  jadinya coach Irwan. Itulah asal-usulnya Aboy.

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie dalam babak semifinal turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2023 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 28 januari 2023. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)Irwansyah kini ditemani Harry Hartono untuk menangani pelatih tunggal putra utama Pelatnas Cipayung PBSI. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Akhirnya ada Harry Hartono yang menemani membimbing tunggal putra utama. Bagaimana soal itu?

Sekarang ada berdua sama Harry ya lebih enak lagi dibanding tahun lalu. Harry kan ke iran, nanti bergantian dan nggak nitip sana-sini. Tahun lalu repotnya saya titip ke Pratama.

Kalau sekarang lebih jelas jalannya bagaimana. Saya sama Harry kan bisa terus mengasah speed dan power para pemain supaya tidak hilang. Lebih enak begini sih.

Target tunggal putra tahun ini?

Kalau dibilang target, kepingin anak-anak juara terus. Makanya yang saya bilang, latihannya bagus Insya Allah titel di kejuaraan mereka bisa ambil.

Tapi itu kan rencana kita, rezeki Allah yang atur.

Di tahun ini banyak ada Super Series, All England, apalagi sebentar lagi juga bakal ada Olimpiade.

Yang penting mereka, semangatnya 100 persen melakukan apa yang diinstruksikan pelatih. Mau kerja keras. Insya Allah hasilnya bagus.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER