WAWANCARA EKSKLUSIF

Herry IP: Ganda Putra Indonesia Jangan Cepat Puas

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 07 Feb 2023 19:05 WIB
Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Herry Iman Pierngadi terkait situasi dan pencapaian ganda putra Indonesia di awal tahun 2023.
Herry IP berharap ganda putra Indonesia tak cepat puas di awal tahun 2023. (CNN Indonesia/ Putra Permata Tegar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ganda putra Indonesia meraih gelar juara di tiga dari empat turnamen awal BWF Tour 2023. Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi memberikan pandangannya.

Malaysia Open dimenangkan oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sedangkan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin sukses menyabet gelar di Indonesia Masters dan Thailand Masters.

Hanya turnamen India Open Super 750 saja yang lepas dari cengkeraman. Torehan tiga gelar juara di awal musim jadi sebuah pertanda baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana Herry IP menilai capaian ganda putra di awal tahun? Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Herry IP seusai final Thailand Masters 2023:

Bagaimana evaluasi Leo/Daniel usai juara Thailand Masters?

Walaupun memang mereka kondisinya menurun setelah final Indonesia Masters, bahkan di babak pertama Thailand Masters tidak gampang buat mereka, namun motivasi mereka tinggi.

Keinginan menangnya tinggi, kuat, dan yakin bisa. Mereka bisa mengalahkan rasa capek, letih, dan kondisi cedera Daniel. Pemain muda ini nilai plusnya di situ.

Kedua, dengan kondisi tidak prima, cara main mereka berbeda dengan saat tampil di Indonesia Masters. Mereka main lebih tenang.

Di Thailand Masters, lebih banyak penempatan bola, bisa lebih mengatur. Kemarin di Indonesia Masters mereka mainnya full attack, menyerang semua.

Tadi sudah mulai mengatur, hemat tenaga. Sekarang mereka bisa main dengan dua pola berbeda.

Dari latihan, tentu mereka sudah punya pola seperti itu, tergantung situasi dan kondisi. Di Indonesia, tenaga mereka masih fresh karena walaupun main di India sebelumnya tetapi mereka kalah di babak pertama.

Sedangkan di Thailand mereka main dari hari pertama sampai final. Otomatis tenaga dan fisik menurun.

Kami punya beberapa pola, tergantung kondisi lapangan dan kondisi badan. Ibaratnya tipe mainnya Leo/Daniel tadi kayak Ahsan/Hendra.

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin berhasil jadi juara Thailand Masters 2023. (Dok. PBSI)Herry IP bersama Leo/Daniel yang memenangkan Thailand Masters. (Dok. PBSI))

Ada pengaruh juara Indonesia Masters terhadap penampilan Leo/Daniel di Thailand Masters?

Banyak pengaruhnya, terutama dalam hal keyakinan, kepercayaan diri. Mereka lebih tenang dan tidak panik walaupun dalam kondisi ketinggalan.

Mereka tetap terlihat mantap dan tenang. Itu yang kelihatan banget dari kacamata saya setelah mereka juara di Indonesia lalu main di Thailand.

Sebelum juara di Indonesia dan Thailand, Leo/Daniel kalah di dua babak awal di Malaysia Open dan India Open. Apa perbedaan yang terjadi setelah itu?

Saya menyoroti terutama kekalahan di Malaysia karena mereka kalah sama Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen. Saat itu saya sedikit agak keras ngomongnya, bukan marah tetapi kasih penekanan lebih. Saya ingin supaya mereka lebih tenang, lebih fokus, lebih berani.

Di Malaysia itu mereka kalah dan permainan mereka tidak keluar sama sekali. Jadi kalah tidak wajar karena tidak keluar penampilanya. Baik defense maupun serangan.

Setelah itu ke India kalahnya sama Kevin/Gideon lewat rubber game. Mereka kalah pengalaman, kalah jam terbang.

Leo/Daniel sudah jadi pasangan sejak junior. Apa tantangannya bagi mereka?

Mereka sama-sama harus menerima kelebihan dan kekurangan. Terutama harus terima kekurangan pasangan masing-masing. Tidak bisa menyalahkan partner. Karena partner tentu tidak mau main jelek. Ketika partner main jelek, mereka harus dukung, harus support, jangan malah bikin down partnernya.

Itu butuh waktu lama dan tidak sebentar untuk ngomong itu.

Karena dari waktu junior mereka menang terus, juara, begitu masuk senior ketekan, kalah. Nah problemnya di situ, karena proses adaptasinya dari junior ke senior butuh waktu.

Waktu junior sering juara, tentu waktu masuk senior 'digebukin' [kalah sama pemain-pemain senior] dulu, proses dulu. Waktu main, terus sering-sering kalah, problem bisa datang dari situ.

Mereka butuh tenaga, pola main berbeda. Itu yang harus dikasih tahu, diingatkan terus supaya mereka berdua bisa menerima.

Ternyata kelihatan setelah mereka juara Singapura. Mereka sudah saling sama-sama percaya, yakin bahwa 'ini pasangan saya'.

Saat juara di Thailand kemarin Daniel kakinya bengkak dan Leo Batuk?

Iya, Daniel tidak bisa lompat terus-terusan. Kalau lompat, begitu mendarat kakinya sakit. Kalau lompat kiri-kanan tidak berasa, cuma kalau lompat ke atas, saat mendarat berasa.

Leo batuk dari Indonesia Open, batuk, flu berat. Setelah selesai semifinal, dia agak muntah sedikit, ada dahaknya.

Mereka bisa mengatasi, itu nilai plusnya.Dengan kondisi sakit, tetap jalan, tidak ada masalah.

Ganda putra Indonesia bisa juara di tiga dari empat turnamen awal di 2023?

Awal yang baik, awal yang bagus. Tetapi jangan cepat puas. Masih banyak turnamen, bulan depan ada All England lalu ada turnamen yang lebih penting juga.

Kami harus lebih bersiap, perjalanan masih panjang. Kami harus bisa meningkatkan kemampuan, lebih waspada, jangan lengah. Baik pemain maupun pelatih.

Pantauan terhadap kondisi Yeremia Rambitan di tiga turnamen awal setelah kembali dari cedera?

Masih belum 100 persen pulih. Belum 100 persen pulih. Gerakan-gerakan masih ragu-ragu di beberapa posisi, belum secepat dulu. Itu yang saya lihat kemarin di Thailand.

Gerakannya belum luwes, belum bebas. Masih ada sedikit ketahan. Masih ada ragu-ragu jadi kecepatannya agak turun.

Kalau menurut saya dari pikirannya, masih trauma. Masih belum luwes. Dia masih butuh proses, butuh waktu. Karena mereka juga baru main di tiga turnamen.

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (tengah) didampingi rekannya Muhammad Rian (kiri) gagal mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis ganda putra Indonesia Yeremia Rambitan (kanan) yang berpasangan dengan Pramudya Kusumawardana pada babak 32 besar turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2023 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Fajar/Rian mengalahkan rekan senegaranya Pramudya/Yeremia dengan skor 18-21, 21-14, dan 21-10. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.Yeremia Rambitan (kanan) sempat absen lama karena menjalani operasi lutut. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Kalau untuk Bagas/Fikri yang akhirnya bisa sampai semifinal turnamen setelah lebih sering kalah di dua babak awal di paruh akhir tahun lalu?

Kepercayaan diri mereka belum balik seperti dulu. Soal percaya diri dan keyakinan sama kemampuan mereka sendiri. Masih ragu-ragu. Kadang bisa menunjukkan hal itu, kadang tidak.

Kayak kemarin, di posisi 18-18 servisnya nyangkut. Saya bilang ke mereka tidak boleh melakukan kesalahan tak perlu di poin-poin akhir. Kalau poin-poin awal tidak masalah, kalau poin akhir kan kritis jadinya.

Yang dibutuhkan Bagas/Fikri ini kepercayaan dirinya ditingkatkan lagi. Dari non teknis, soal pikiran dan mental.

Tetapi dari segi teknik pun harus lebih banyak ditingkatkan. Masih banyak PR. Main tidak boleh hanya dengan satu pola.

Bagas/Fikri hampir mengalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi pada 16 besar Malaysia Open 2022.Herry IP berharap Bagas/Fikri bisa lebih percaya diri di lapangan. (dok. PBSI)

Baca lanjutan wawancara ini di halaman berikut >>>

Peluang Enam Ganda Putra Masuk 10 Besar

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER