Piala Sudirman merupakan kejuaraan beregu yang punya karakter menarik. Karena lima disiplin dipertandingan, tak jarang ada pemain yang bermain merangkap dengan berbagai tujuan.
Tujuan yang paling umum adalah mengacak nomor urut pertandingan agar sesuai lebih menguntungkan. Hal ini pernah dilakukan Indonesia pada Piala Sudirman 2013.
Liliyana Natsir bermain rangkap di nomor ganda campuran dan ganda putri agar nomor ganda campuran yang jadi andalan Indonesia bisa dimainkan di partai pertama. Saat itu Indonesia memang kalah 2-3 dari China namun strategi yang dimainkan berjalan cukup baik dan nyaris menghadirkan kejutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kali ini, bila Apriyani Rahayu dimainkan di nomor ganda campuran sedikit punya latar belakang yang berbeda. Apriyani Rahayu bisa dimainkan rangkap di nomor ganda campuran dengan pertimbangan upaya meningkatkan kekuatan Indonesia di sektor tersebut.
Apriyani memang merupakan pemain yang saat ini aktif di nomor ganda putri. Namun ia punya latar belakang sebagai pemain ganda campuran. Apriyani juga bahkan sempat merasakan berpasangan dengan Tontowi Ahmad di tahun 2019.
Kualitas tinggi Apriyani di nomor ganda putri tidak lantas jadi jaminan dirinya bisa langsung menggigit dan tampil menggebrak ketika bermain di nomor ganda campuran. Namun bila memasang Apriyani di nomor ganda campuran, Indonesia akan punya faktor kejutan.
![]() |
Dibanding dengan ganda campuran Indonesia yang tampil reguler, kekuatan mereka tentu sudah bisa dibaca dan ditebak dari performa di BWF Tour. Apabila Apriyani yang tampil, tidak akan banyak gambaran yang didapatkan ganda campuran lawan terhadap karakteristik permainan di lapangan.
Pasangan Apriyani bisa dipilih siapa saja, mulai dari pemain ganda campuran seperti Rinov atau Rehan atau bahkan pemain ganda putra yang sedang tidak dimainkan.
Dari segi mental dan teknik, Apriyani Rahayu termasuk pemain yang sangat matang di usia 24 tahun. Karena itu dari segi stamina, Apriyani pun kemungkinan tidak akan mengalami masalah bermain rangkap di dua nomor pertandingan.
Andai Apriyani Rahayu sempat ditampilkan sebagai ganda campuran di BAMTC 2023, hal itu juga bisa jadi pelecut motivasi bagi Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa yang saat ini jadi tulang punggung ganda campuran Indonesia.
Mengetahui bahwa nomor mereka dipercayakan pada pemain dari sektor lain, kondisi itu diharapkan bisa membantu mereka untuk bekerja keras meningkatkan kualitas dan kemampuan. Bila kemampuan Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa bisa meningkat pesat dalam tiga bulan, situasi itu juga akan jadi keuntungan bagi Indonesia.
Dalam perhitungan di atas kertas, Indonesia tidak berada pada baris pertama sebagai negara yang bisa memenangkan Piala Sudirman tahun ini. China dan Jepang yang bakal jadi favorit sebagai pemenang, sedangkan Indonesia bersama Thailand, Denmark, Korea Selatan, dan Malaysia ada di baris kedua mengintai peluang.
Karena itu rasanya layak mencoba untuk menghadirkan kejutan-kejutan yang bisa saja menjadikan posisi Indonesia lebih dekat dengan kemenangan.