Jakarta, CNN Indonesia --
Shin Tae Yong (STY) menegaskan dirinya tidak mau memaafkan Thomas Doll usai mengejeknya seperti badut. Berikut kronologi perseteruan kedua pelatih hingga STY tak mau memaafkan Thomas Doll.
Permasalahan keduanya berawal setelah saling balas komentar mengenai masalah program pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-20.
Timnas Indonesia U-20 kini sedang menggelar pemusatan latihan (TC) di Jakarta sejak 1 Februari sebagai bagian persiapan menuju Piala Asia U-20 2023 di Tashkent, Uzbekistan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam TC ini STY memanggil 30 pemain, sembilan di antaranya dari Persija. Namun Persija keberatan karena pemain-pemain ini masih dibutuhkan oleh tim Macan Kemayoran untuk bersaing di papan atas Liga 1.
Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll pun menyebut Shin Tae Yong tidak paham dalam menangani pemain muda.
Doll menilai TC jangka panjang kurang efektif untuk Timnas Indonesia U-20. Sebab menurutnya, pemain muda masih membutuhkan pematangan di kompetisi.
Shin Tae Yong kemudian membalas kritikan Doll tersebut. Ia membantah jika dinilai tidak paham sepak bola.
Shin juga memperkuat alasan menggelar TC jangka panjang atas permintaan Presiden Joko Widodo dan Menpora Zainudin Amali.
Setelah saling balas komentar, perseteruan keduanya semakin memanas usai Thomas Doll menyebut Shin Tae Yong seperti badut karena memilih jadi bintang iklan ketimbang hadir rapat dengan Persija soal pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia U-20.
Awal mulanya Thomas Doll sebut STY seperti badut karena dia mengaku kecewa lantaran Shin Tae Yong tidak hadir dalam rapat diskusi PSSI dan Persija soal pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia U-20 pada Selasa (7/2).
Kekecewaan itu diungkapkan Doll dalam konferensi pers jelang pertandingan Persija vs Arema, Sabtu (11/2).
"Kami melakukan rapat virtual pekan lalu, semua staf kepelatihan saya ada di sana, tapi dari timnas hanya dari asisten pelatih [Nova Arianto], kami melakukan pembicaraan yang baik, dia orang yang profesional," kata Thomas Doll.
"Tetapi, saya sangat-sangat kecewa dengan pelatih timnas. Dia tidak ada untuk melakukan komunikasi di pukul 1 siang pada jam makan siang, di hari kerja, di mana tidak ada latihan di waktu itu. Dia seharusnya bisa ada di sana," kata Doll menambahkan.
Doll mengaku tidak bisa menerima perlakuan Shin Tae Yong yang dinilai kurang respek.
"Kami selalu mengirimkan banyak pemain ke timnas, tapi dia tidak bisa untuk bicara langsung dalam waktu 1,5 jam itu. Saya tidak bisa terima ini, ini tidak respek," ucap Doll.
"Karena dia [Shin Tae Yong] selalu bicara kalau Persija hanya memikirkan dirinya sendiri dan hanya melihat dari satu sisi. Baginya mungkin tidak penting bagi kami untuk memiliki komunikasi yang normal," kata Doll menambahkan.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Thomas Doll juga menilai polemik pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia akan menjadi cerita yang tak pernah usai.
"Semua bisa bayangkan hal ini dan ini cerita yang tak pernah usai. Tetapi percaya lah pada saya. Ini bukan kesalahan Persija. Ini kesalahan dari dia [Shin Tae-yong]. Dia pikir dia bisa melakukan hal ini? Dia harus pikirkan hal ini, mungkin di Korea Selatan seperti itu cara kerjanya, tetapi di dunia tidak," kata Doll.
Thomas Doll mengatakan STY tidak layak menjadi pelatih Timnas Indonesia, karena menjadi bintang iklan seperti badut.
"Karena saya lihat dia [STY] menjadi bintang iklan di televisi. Dia tidak seperti seorang pelatih sepak bola. Saya tidak mengerti apakah itu iklan spaghetti atau makanan lainnya di iklan televisi," kata Thomas Doll.
Kemudian sembari sedikit memukul meja, mantan pelatih Dortmund itu menegaskan hal itu tidak layak dilakukan pelatih tim nasional.
"Tidak dapat dipercaya! Ini tak layak dilakukan pelatih tim nasional. Karena saya tidak pernah melihat sebelumnya ada pelatih melakukan itu," kata Doll.
"Ini tidak baik untuk sekelas pelatih sepak bola. Karena menurut saya itu tidak menunjukkan keseriusan. Menurut saya itu lebih cocok menjadi badut dibandingkan pelatih," ucap Doll menambahkan.
Tetapi sehari setelah menyindir STY, Doll akhirnya meminta maaf pada Minggu (12/2). Thomas meminta maaf karena pernyataan tersebut lebih ke arah personal.
"Saya mau meminta maaf atas perkataan saya sebelumnya di mana saya menyebut dia [Shin Tae Yong] seperti badut," ucap Thomas.
"Saya merasa ucapan saya berlebihan. Saya mengkritiknya secara personal dan ini tidak benar. Hal itu sesuatu yang tidak baik dan karenanya saya minta maaf. Baik kepada coach Shin maupun masyarakat sepak bola Indonesia," kata STY menambahkan.
Thomas Doll juga menegaskan bahwa ia dan Persija memiliki komitmen 100 persen untuk mendukung timnas. Bahkan kini delapan pemain Persija sudah dilepas ke Timnas Indonesia U-20.
[Gambas:Photo CNN]
Terlepas dari permintaan maaf Doll, Shin Tae Yong secara terus terang mengatakan tidak bisa memaafkan pelatih asal Jerman tersebut.
Shin Tae Yong menyatakan tindakan Thomas Doll mengkritik dan mengejeknya sebagai sebuah perbuatan yang salah. Shin Tae Yong pun mengaku tidak bisa memaafkan.
"Saya jujur tidak bisa memaafkan karena perilaku dia sudah salah. Bagaimana bisa terjadi hal seperti ini? Maksudnya, pelatih klub bisa bicarakan pelatih timnas itu ya katanya badut ya?"
"Saya jujur berharap Persija juga bisa berprestasi dengan baik. Tapi jika dipermasalahkan satu demi satu semuanya tentang saya. Saya juga tidak bisa diam," ucap Shin Tae Yong saat ditemui seusai latihan Timnas Indonesia U-20 di Jakarta,Rabu (15/2).
Shin Tae Yong menyebut seharusnya antara sesama pelatih harus mengedepankan rasa respek. Karena itu tidak sepatutnya kata-kata yang berlebihan keluar dari Thomas Doll.
"Ada hal yang harus dijaga dan respek sama-sama. Thomas Doll pun sama, kalau mau ada yang dibicarakan ya dijaga. Apalagi ini tempat kerja yang sama, sama-sama di dunia sepak bola."
"Sebenarnya kalau mengekspresikan seperti itu sama saja mencaci-maki masyarakat Indonesia karena saya sekarang sebagai pelatih Timnas Indonesia," ungkap Shin Tae Yong.
Menurut Shin Tae Yong, semua pelatih tentu memiliki masalah. Namun ada hal-hal yang harus dijaga agar tidak melampaui batas.
"Jadi sama saja, Thomas Doll pasti punya masalah di tim dan begitu juga saya, sama di timnas [punya masalah]. Pasti berbeda-beda pendapat dan keadaannya, itu yang harus sama-sama memahami dan mengerti."
"Kalau Doll berbicara seperti itu, sama saja dia mencaci maki PSSI dan masyarakat Indonesia. Menurut saya 100 persen perilaku Doll itu salah," kata Shin Tae Yong.
[Gambas:Video CNN]